Bahkan, Indonesia seharusnya merasa sangat bersyukur karena situasinya tidak seperti di negara lain yang mulai mengalam krisis energi, pangan hingga ekonomi.
“Kalau kita lihat negara maju yang namanya Amerika, Eropa, semua negara di sana pada posisi yang sangat sulit. Baik pertumbuhan ekonomi maupun inflasinya. Bahkan ada satu negara di Eropa yang harga energi, listrik, gas, bensin naik 700 persen. Di sini naik 10 persen, 15 persen saja demonya 3 bulan,” bebernya.
Dengan harga yang melambung tinggi, tentu sudah terbayang betapa sulitnya negara tersebut. Harga pangan juga naik 2 kali lipat.
“Kita ini patut bersyukur betul. Bahwa inflasi bisa dikendalikan di angka 3,1. Pertumbuhan ekonomi juga masih tumbuh 5,7 persen. Termasuk 3 terbaik dunia. Ekonomi yang baik sekarang ini di G20, Indonesia, India, RRT (China). Yang lain-lain sangat lemah,” tandasnya.
BACA JUGA:4 Hal yang Disukai Presiden Jokowi dari Jaman, Begini Kalimatnya Setelah Tiba di Cirebon
Di tengah situasi dunia penuh tantangan, krisis pangan, krisis energi, geopolitik, negara-negara banyak konflik.
“Saya kemarin 4 hari di Afrika, setelah melihat ternyata kita harus bersyukur. Urusan air saja, mereka snagat sulit sekali. Pangan apalagi. Kita ini patut bersyukur betul,” tegas Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi kembali mengingatkan agar masyarakat tidak perlu terbawa larut oleh kondisi politik dalam negeri terutama menjelang 2024, karena masih jauh.