Pertama Kali RCTV dan ISBI Kolaborasi Buat Dokudrama Etnografi, Nih Judulnya

Kamis 14-09-2023,21:00 WIB
Reporter : Apridista S Ramdhani
Editor : Moh Junaedi

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung berkolaborasi dengan Radar Cirebon Televisi (RCTV).

Sebagai mitra industri bidang media akan menyajikan dokumenter drama (dokudrama) etnografi dengan judul "Becak Stasiun".

Kolaborasi ini mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Kedai Reka.

Ketua Program Kedai Reka ISBI Bandung, Yanti Heriyawati menuturkan propgram Martching Fund membuat satu episode model Dokudrama Etnografi.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Nama DKI Jakarta Bakal Berubah, Menyusul kepindahan Ibukota ke IKN

Sebelumnya, karya yang kerap dibuat merupakan film dokumenter. Kali ini dokumenter disampaikan melalui model dramatik.

Tidak sepenuhnya drama tapi lebih menekankan pada pengungkapan potensi Cirebon. Mulai dari sistem pemerintahan, haritage, lingkungan, kebudayaan, kesenian, dan lainnya yang menggambarkan landscape berdasarkan tematiknya.

"Melalui karya dokudrama etnografi ini diharapkan menjadi tontonan yang mengedukasi juga menarik bagi masyarakat Ciayumajakuning dan sekitarnya," terangnya.

Saat proses casting, Yanti menuturkan turut melihat banyak potensi yang ada di Cirebon. Salah satunya Cirebon memiliki banyak bahasa dengan dialek yang beragam di setiap wilayah Ciayumajakuning.

BACA JUGA:High Level Meeting TPID Ciayumajakuning Hasilkan KAD Aglomerasi

Yanti mnegaku selama ini sudah melakukan pengkajian potensi Cirebon terutama pesisir dan seni budaya di Cirebon melalui berbagai riset.

Untuk itu, ia sangat senang bisa bertemu dengan RCTV yang membuka jalan untuk kolaborasi ini.

"Kami berkolaborasi dengan idealisme yang sama untuk menghadirkan dokudrama etnografi ini, semoga menjadi persembahan yang istimewa bagi masyarakat Ciayumajakuning," tuturnya.

Pembuatan model dokudrama etnografi berjudul "Becak Stasiun" ini ditargetkan akan rampung pada akhir September.

Usai pengambilan gambar atau syuting akan ada apresiasi penayangan perdana dengan mengundang tokoh dan masyarakat.

BACA JUGA:Persib Wajib Menang Saat Lawan Persikabo 1973, Bojan Hodak Minta Anak Asuhnya Lakukan Ini

Akan ada proses studi post produksi ketika karya ini rampung. Sehingga model menjadi purwarupa agar ke depan episode selanjutnya bisa dibuat sesuai masukan.

"Setelah produksi ada post produksi dan apresiasi masukan penonton menjadi catatan untuk mengembangkan dokudrama ini pada episode selanjutnya," jelasnya.

Sementara itu, CEO Radar Cirebon Group, Yanto S Utomo mengungkapkan kesempatan terbaik ini bukan sekadar kerja sama dengan pelaku seni dalam membuat suatu karya namun juga belajar untuk mengolak sebuah kegiatan. Ia pun berharap dokudrama etnografi ini tidak berhenti hanya satu episode saja.

"Episode selanjutnya saya minta diteruskan bila perlu setiap minggu ada cerita baru mengenai Cirebon tapi tetap dengan latar belakang Becak Stasiun," terangnya.

BACA JUGA:Bertualang Seru Bareng Yamaha Classy di Hari Pelanggan Nasional

Ia menambahkan, ini kali pertama RCTV membuat suguhan karya dokudrama dengan beberapa episode.

Diharapkan ini akan lebih menarik dan dapat membanun pariwisata Ciayumajakuning. Membangun pariwisata paling mudah adalah melalui narasi.

"Bagaiaman narasi itu bisa menarik, maka dibuatlah drama," tukasnya. (apr)

Kategori :