MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Wacana jalan tol di Kabupaten Majalengka, bukan sekali ini saja diperbincangkan. Akademisi pernah mengusulkan Tol Macita atau Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya.
Usul dari Tol Macita ini, sempat disampaikan akademisi Kabupaten Majalengka, Dr H Diding Badjuri MSi.
Dia menilai, keberadaan Jalan Tol Cisumdawu dan Jalan Tol Cipali saja, tidak cukup untuk mendongkrak ekonomi di Kabupaten Majalengka.
Justru yang diperlukan adalah menghubungkan daerah utara dan selatan Jawa Barat via Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:Cirebon Panas Tolop-tolop, Suhu Mencapai 37 Derajat Celcius Ternyata Pemicunya dari Atmosfer
Karenanya Diding Badjuri yang juga Koordinator Dearah (Korda) ICMI Kabupaten Majalengka mengusulkan adanya Tol Macita.
Usulan ini dilatarbelakangi tidak adanya jalan raya representatif yang menghubungkan antara Majalengka dengan wilayah selatan.
Adanya tol ini, juga akan meningkatkan dan mendukung penerbangan di Bandara Kertajati khususnya untuk penumpang dari wilayah selatan Jawa Barat.
"Sekarang ini dari Majalengka ke Ciamis dan Tasikmalaya masih sekitar 3 jam-an lebih. Jadi perlu ada akses yang representatif yakni jalan tol," kata Diding, belum lama ini.
Menurutnya, Tol Macita jauh lebih strategis untuk Kabupaten Majalengka karena wilayah ini memiliki tarik menarik perekonomian dan pergerakan masyarakat dengan kawasan selatan.
Berbeda dengan Tol Cisumdawu dan Cipali yang berorientasi lebih kepada Bandung dan Jakarta. Karenanya, Majalengka tidak bisa berharap banyak.
"Tol Cisumdawu hanya memfasilitasi orang dari Bandung ke Majalengka yakni ke Bandara Kertajati. Sedangkan untuk masyarakat ya hanya mempercepat perjalanan saja ke Bandung, nilai lebihnya belum terlihat," tandasnya.
Sedangkan dengan adanya Tol Macita, pergerakan ekonomi masyarakat seperti pengiriman barang, logistik dan perdagangan akan lebih terasa dampaknya untuk Kabupaten Majalengka dan wilayah III Cirebon.