KUNINGAN- Pemkab, TNI dan kepolisian mulai disibukkan dengan sejumlah agenda menyambut kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kabupaten Kuningan. Sejumlah agenda sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu yang rencananya berkunjung tanggal 3 Februari mendatang. Bahkan, pemkab melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah melakukan penataan dan penertiban atribut spanduk serta baliho ilegal di ruas jalan protokol. Begitu juga dengan aparat keamanan yang terus melakukan koordinasi dan rapat persiapan. Nyaris saban hari aparat keamanan konsolidasi di lapangan. Pengecekan sejumlah titik yang kemungkinan akan dijadikan lokasi kunjungan presiden menjadi prioritas utama aparat keamanan. Sebelumnya, tim advance paspampres yang diterjunkan ke lokasi sudah memantau beberapa lokasi kunjungan termasuk Kuningan Islamic Center (KIC). Imbas rencana kedatangan presiden juga dirasakan para pemilik kafe di Kabupaten Kuningan. Pemerintah berencana menutup sementara lokasi hiburan malam itu menjelang kedatangan presiden. Badan Satpol PP sudah mengirimkan surat kepada para pengelola kafe yang berisi imbauan agar pemilik kafe menutup usahanya H-1 dan H+2 jelang kedatangan presiden. Jika melanggar, akan ada sanksi bagi pelanggarnya. Kepala Badan Satpol PP Deni Hamdani Ssos Msi menegaskan, hiburan malam harus tutup sementara satu hari sebelum kedatangan presiden dan baru boleh buka setelah SBY meninggalkan Kuningan. “Kafe atau hiburan malam yang ada di Kabupaten Kuningan akan ditutup sementara sebelum presiden datang. Mereka tidak dibolehkan membuka usahanya selama kunjungan presiden. Kami sudah mengirimkan surat berisi pemberitahuan kepada para pengelola kafe,” ujar Deni kepada Radar, kemarin. Selain menutup sementara kafe, pihaknya juga intensif menggelar razia di lokasi hiburan malam. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan. “Razia terus kami lakukan, bukan hanya menghadapi kedatangan presiden namun juga di hari-hari biasa. Ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran perda oleh pihak-pihak pengelola hiburan malam. Razia atau operasi terus kami intensifkan di lapangan bersama pihak-pihak terkait,” ujarnya. Sementara itu, grup band Mata Ilang SLBN Taruna Mandiri, Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, harus mengubur mimpinya menghibur Presiden SBY. Pasalnya, pihak panitia dari daerah tak memasukan grup band yang pernah tampil memukau di hadapan Ibu Ani Yudhoyono bulan lalu itu di jadwal acara. Padahal ketika tampil di Jakarta, istri Presiden SBY dan istri menteri Kabinet Indonesia Bersatu memberikan apresiasi tinggi. Sayangnya, grup band Mata Ilang tak dimasukkan sebagai salah satu penghibur acara. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kuningan Drs Tedi Suminar Msi mengatakan, susunan acara disiapkan dari Jakarta. Pihaknya di daerah hanya menyinkronkan. Dalam acara makan malam, presiden akan menyaksikan penampilan kecapi rampak dan topeng jete hasil kreasi disparbud. “Di jadwal acara tidak ada penampilan grup band Mata Ilang. Yang ada hanya penampilan kecapi rampak dan topeng jete. Dan ini sudah final dibicarakan saat rapat persiapan,” tukasnya. (ags)
Jelang SBY Datang, Kafe Ditutup Sementara
Sabtu 01-02-2014,13:26 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :