KUNINGAN - Larangan pendakian sepertinya tak digubris para pendaki. Sebab masih banyak juga pendaki yang memaksa naik ke Gunung Ciremai. Atas kenekatan tersebut, pihak BTNGC tidak bertangangungjawab apabila terjadi kecelakaan. “Kami sudah berupaya agar mereka tidak naik ke gunung. Tapi ada saja yang bandel. Kami sudah melakukan sosialisasi dengan berbagai media dan tidak sedikit yang mau mengerti,” ujar pengelola Objek Wisata Cibunar Slamet Riyanto kepada Radar, kemarin. Cibunar sendiri merupakan pintu masuk bagi pendaki yang akan naik melalalui jalur Linggarjati. Slamet menyebutkan, bagi mereka yang tetap membandel pihaknya tidak akan bertanggungjawab. Ketika tidak ada larangan mereka membayar tiket dan diberikan pengarahan. Tapi, ketika dilarang tentu pihaknya lepas tanggung jawab. Jadi ketika terjadi kecelakaan jangan menyalahkan pihaknya. “Kan biasa juga tidak ditutup kalau memang cuaca bagus. Ini demi keselamatan karena curah hujan tinggi dan cuaca tidak menentu,” tandasnya. Kepala BTNGC Dulhadi membenarkan, ada pendaki yang masih nekat mendaki. Padahal pihaknya, sudah mengeluarkan larangan sejak pertengahan Januari. “Kalau cuaca jelek banyak resikonya mulai dari jalur rawan longsor hingga cuaca yang mendadak ekstrem,” jelasnya. Mengenai ada beberapa yang masih nekat memang karena mereka sudah membooking, tapi seharusnya membatalkannya. Penutupan ini lanjutnya akan dilakukan hingga waktu tak terhingga. Dulhadi menegaskan, penutupan pendakian di gunung yang berketinggian sekitar 3.078 meter di atas permukaan laut itu karena faktor cuaca. Dengan kondisi hujan terus menerus seperti itu rawan terjadi kecelakaan. “Nanti kalau kondisi memungkin silakan saja mau mendaki, tapi ketika situasi seperti ini harus mengerti,” jelasnya. (mus)
Imbauan BTNGC Tak Digubris Pendaki
Senin 03-02-2014,10:59 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :