Tetapi, fitur ini sekaligus menjadi kelemahan dari Honda Freed. Pasalnya, pintu geser elektrik kerap dikeluhkan mengalami kerusakan atau gangguan.
BACA JUGA:Semangat Satu Hati Bikers Honda untuk GP Mandalika
Biaya perbaikan pintu geser ini, tentu tidak murah. Mengingat banyak komponen elektronik dan penggerak.
Hanya saja, selama pemakaian normal dan sesuai ketentuan, pintu ini bakal baik-baik saja. Justru menunjang kenyamanan.
Risiko dari pintu geser elektrik ini adalah bunyi saat melalui jalan dengan permukaan tidak rata. Terutama bila karet pada bagian pintu geser sudah tidak elastis lagi.
3. Tarikan Terasa Lemot
Mobil jenis MPV ini memang mengutamakan kenyamanan, bukan untuk kebut-kebutan. Sehingga tidak cocok untuk yang menginginkan peforma tinggi dalam berkendara.
BACA JUGA:Persib Bandung vs PSS Sleman 4-1, Levy Madinda Kembali ke JDT?
Dengan mesin 1.500 CC dan body yang besar juga penumpang hingga 7 orang, tentu sangat berpengaruh pada peforma.
Imbasnya adalah tarikan bawah terasa berat. Tapi ketika mobil ini sudah melaju, peformanya juga tidak kalah dengan MPV di kelasnya.
Terutama pada tarikan menengah hingga atas, mobil ini masih sanggup melaju dengan kecepatan tinggi.
4. Konsumsi BBM
Untuk kaum mendang-mending, sepertinya mobil ini memang tidak cocok. Mengingat konsumsi bahan bakar berdasarkan pengalaman pengguna pada rasio 1 liter berbanding 9 kilometer pada kondisi jalan perkotaan.
BACA JUGA:Pemuda Desa Pabuaran Kidul dan Komunitas Punk Cirebon, Santuni 150 Warga
Sedangkan untuk perjalanan luar kota campur antara tol dan jalan umum, konsumsi BBM ada pada rasio 1 liter untuk 10 kilometer.
Lagi-lagi, konsumsi BBM yang tidak bisa dibilang irit ini, tergantikan dengan kenyamanan bagi penumpang maupun pengemudi.