Doa Nabi Ibrahim saat Dibakar oleh Raja Namrud dan Rakyatnya, Ternyata Mudah Dihafalkan

Senin 06-11-2023,16:16 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Dakwah di Babilonia

Nabi Ibrahim dakwah di Babilonia yang pada saat itu diperintah oleh Raja Namrud. Raja yang sangat berkuasa hingga mengaku sebagai tuhan.

BACA JUGA:Terkejut dengan Kemegahan Stadion di Tengah Sawah, Reaksi Pelatih Brasil dan Ekuador sampai Begini

BACA JUGA:Akrabi Lingkungan Melalui Sapa Budaya Desa, Lesbumi : Perlu Pendekatan Konsep Keragaman Hayati Masyarakat

Pada masa itu, penduduk Babilonia masih menyembah berhala. Nabi Ibrahim merasa gelisah dengan kepercayaan dan kebiasaan umatnya.

Dengan matanya sendiri beliau melihat penyimpangan yang dilakukan rakyat Babilonia di bawah pemerintahan Raja Namrud.

Allah disekutukan dengan menyembah berhala-berhala yang mereka buat sendiri. 

Tidak terima dengan penyimpangan tersebut, Nabi Ibrahim pun berniat menghancurkan patung-patung tersebut. Tujuannya untuk menyelamatkan akidah kaumnya agar kembali menyembah Allah.

Momen yang ditunggu-tunggu pun terjadi. Ketika datang hari raya. Warga Babilonia sibuk dengan berbagai perayaan. 

Secara diam-diam, Nabi Ibrahim masuk ke tempat peribadatan kaumnya, dimana patung dan berhala disembah dan dipuja-puja.

Satu per satu berhala tersebut dihancurkan oleh Nabi Ibrahim. Uniknya, Nabi Ibrahim menyisakan satu berhala yang paling besar.

Tindakan Nabi Ibrahim membuat kaumnya murka. Raja Namrud kemudian mengeluarkan titah untuk menghukum Nabi Ibrahim.

Saat diminta pertanggungjawaban oleh kaumnya, Nabi Ibrahim memberikan jawaban cerdik. 

"Sebenarnya patung besar ini yang melakukannya. Tanyakanlah kepada mereka (patung-patung lainnya) jika mereka dapat berbicara." (QS al-Anbiya:63).

Kaumnya menjawab, "Engkau pasti tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." (QS al-Anbiya:65).

Saat itu lah Nabi Ibrahim berseru di hadapan kaumnya bahwa tidak ada sesembahan selain Allah SWT.

Kategori :