CIREBON, RADARCIREBON.COM - Melihat perkembangan Kota Cirebon 7 hingga 8 tahun ke belakang memang sangat berbeda dengan saat ini.
Pasca pandemi, potensi Cirebon semakin terlihat sebagai pusat komersil pengembangan kawasan metropolitan rebana.
Cirebon dinilai sebagai kota yang paling siap menjadi pusat kota komersial.
Hal tersebut diutarakan Kepala Badan Pengelola kawasan metropolitan Rebana, Ir Bernardus Djonoputro M M IAP saat berkunjung ke Graha Pena Radar Cirebon, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:7 Larangan bagi ASN Dalam Pemilu 2024, Sanksinya Berat
BACA JUGA:Tari Topeng Indramayu, Didukung Bupati hingga Raih Rekor MURI
Bernardus menuturkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat saat ini dipicu oleh aglomerasi perkotaan besar.
Perkotaan tersebut salah satunya dari Ciayumajakuning yang menjadi satu kesatuan dan diharapkan saling melengkapi potensinya untuk memicu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
"Kawasan metropolitan rebana pun saat ini bukan hanya sebatas konsep, namun sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang," jelasnya.
Saat ini pengembangan metropolitan rebana tertuang dalam Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.
BACA JUGA:Jangan Kaget, Pengamanan Bandara Kertajati Majalengka Akan Diperketat, Ini Alasannya
BACA JUGA:6 Pahlawan Nasional Baru Salah Satunya dari Majalengka, Keturunan Sunan Gunung Jati
Total nilai pembangunan mencapai Rp235T. Saat ini proses harmonisasi dari semua tata ruang kota dan kabupaten di Jawa barat sedang dilakukan.
Bupati dan Walikota di 7 kota/kabupaten menjadi dewan pengarah badan pengelola rebana.
Mereka menjadi kepanjangan tangan pemerintah pusat untuk bekerjasama memfasilitasi dan mengoordinasikan isu-isu lintas kota kabupaten.