Misteri Karomah Mbah Muqoyyim Pendiri Pondok Bunten Pesantren Cirebon saat Dikepung Serdadu Belanda
RADARCIREBON.COM - Mbah Muqoyyim pendiri Pondok Buntet Pesantren di Cirebon adalah seorang ulama besar.
Dia adalah kiai yang sangat dihormati. Pernah menjabat mufti di Keraton Kanoman tapi memutuskan mundur karena tidak mau tunduk kepada Belanda.
Setelah keluat dari Istana, Mbah Muqoyyim memilih jalan hidup bersama-sama rakyat. Yaitu dengan cara mendidik dan membimbing umat.
Kehidupan Mbah Muqoyyim sekitar tahun 1689 sampai 1750 dipenuhi dengan perjuangan. Dia salah satu figur pemimpin sekaligus ulama yang tidak mau berkompromi dengan Belanda.
BACA JUGA:Inilah Pesan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dihari Diabetes Sedunia
BACA JUGA:Kalahkan Maroko, Ekuador Punya Peluang Lolos 16 Besar Piala Dunia U-17 2023
Kiai Muqoyyim mundur dari jabatan Mufti Keraton Kanoman kemudian hidup sebagai pelarian. Dikejar-kejar pasukan Belanda.
Nah, dilansir dari berbagai sumber, berikut ini kisah mengenai karomah Mbah Muqoyyim yang ditunjukan ketika menghadapi kepungan serdadu Belanda.
Karomah Mbah Muqoyyim diyakini sebagai sebuah fenomena yang terjadi atas izin Allah.
Salah satu momomen Karomah Mbah Muqoyyim terlihat oleh para pengikutnya ketika sang kiai menetap di Pasawahan Sindang Laut, wilayah timur Cirebon.
BACA JUGA:Petang Nanti Capres dan Cawapres Lakukan Pengundian Nomor Urut
BACA JUGA:Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Panama 1-1, Lawan Maroko Jadi Laga Hidup Mati
Ketika itu, Mbah Muqoyyim dan pengikutnya dianggap sebagai ancaman oleh pihak Belanda. Oleh karena itu upaya untuk menangkap Mbah Muqoyyim terus dilakukan.
Seperti yang terjadi pada suatu malam, serangan mendadak dari serdadu-serdadu Belanda menyergap Mbah Muqoyyim di Pasawahan, Sindanglaut.