Gas 3 Kg Tembus Rp25 ribu

Senin 10-02-2014,10:08 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PLUMBON- Upaya pemerintah daerah dan PT Pertamina dalam menstabilkan harga gas elpiji bersubsidi belum maksimal. Pasalnya, harga disejumlah pengecer kini mencapai Rp25 ribu/kg. \"Sudah dua minggu ini warga kesulitan mendapatkan gas ukuran 3 kg di sejumlah warung. Kalau pun ada harganya engga tanggung-tanggung mencapai Rp25 ribu,\" ujar Basirun (48), warga Blok Sinten, Desa/Kecamatan Plumbon, kepada Radar, Minggu (9/2). Menurutnya, harga elpiji kemasan 3 kg sudah tidak realistis. Apalagi, ongkos untuk membeli gas juga cukup tinggi. Sebab, warga harus mencari ke kecamatan lain dengan jarak tempuh lebih dari empat kilometer. “Celakanya, harga beda-beda di setiap kecamatan. Saya ngomong begini karena saya sudah pernah mencari sampai di Kecamatan Sumber,” ungkapnya. Hal senada pun diungkapkan, Toto Sugiarto (57) warga Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun. Dia mengaku sudah tiga pekan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. “Gas elpiji di setiap warung dan agen di Kecamatan Talun sudah menghilang,” ucapnya. Untuk mendapatkan gas melon, kata Toto, dirinya harus mencari ke Kcamatan Sumber dan Kemantren. Namun, meskipun stok ada, tapi pengecer melakukan pembatasan. Bahkan, ada yang melarang orang dari luar Kecamatan Sumber membeli gas. Alasannya, agen dan warung di daerah tersebut lebih mementingkan langganannya. Kondisi ini , kata Toto, sangat aneh. Sebab, dirinya melihat di pemberitaan, pemerintah daerah bersama perwakilan PT Pertamina dan Perhimpunan Wiraswasta Minyam Bumi dan Gas (Hiswanamigas), telah membahas peredaran gas elpiji 3 kg, bahkan telah menambah kuota. Di tempat terpisah, salah seorang pengecer di Kecamatan Kedawung, Dion mengungkapkan, dirinya hanya mendapatkan kiriman stok gas 3 kg satu pekan sekali. Kiriman stok tersebut dirasa kurang, sebab, setiap kali datang sudah langsung diserbu pembeli dan habis seketika. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait