RADARCIREBON.COM - Sakit gigi memang sulit untuk diabaikan, meskipun sebagian besar keluhan tidak membahayakan.
Namun, beberapa kasus sakit gigi menjadi tanda mengalami kondisi serius. Sakit gigi terjadi akibat saraf pada akar gigi atau di sekitar gigi teriritasi.
Biasanya penyebab paling umum dari sakit gigi seperti infeksi, pembusukan, cedera, atau kehilangan gigi.
Dilansir dari laman Live Strong, Minggu 19 November 2023, anggota Asosiasi Gigi Negara Bagian New York Christopher Calnon, DDS, berbagi beberapa alasan paling umum mengapa gigi sakit dan tips yang bisa membantu mengetahui akar ketidaknyamanan gigi.
BACA JUGA:Kepala Franco Morbidelli Dipukul Saat Latihan Bebas, FIM Beri Denda Rp168 Juta ke Aliex Espargaro
"Pertama, gigi Anda memiliki rongga. Kerusakan superfisial yang dimulai pada permukaan luar gigi seperti penumpukan karang gigi atau endapan kalsium, umumnya tidak menimbulkan gejala," ungkap dr Calnon.
Namun, nyeri gigi yang tiba-tiba bisa menjadi pertanda gigi berlubang, karena seiring dengan semakin besarnya ukuran pembusukan dan menyebar ke bagian dalam gigi, hal ini dapat memicu sakit gigi atau gejala seperti kepekaan terhadap makanan manis, panas atau dingin.
Dia menyarankan rongga yang lebih kecil biasanya ditangani dengan memasang tambalan. Sedangkan gigi dengan pembusukan yang lebih besar mungkin memerlukan tutup pelindung dipasang di atas gigi yang rusak.
"Tetapi, jika pembusukan berlanjut hingga berdampak pada saraf gigi, dapat menyebabkan infeksi sehingga memerlukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi," tuturnya.
BACA JUGA:Tertangkap Kamera Hadiri Acara Penggalangan Dana untuk Tentara Israel, Mike Tyson Buat Klarifikasi
Kedua, lanjut Calnon, tambalan gigi Anda rusak. Tambalan gigi tidak bertahan selamanya. Sayangnya, karena waktu atau kebiasaan seperti menggemeretak bisa rusak atau kendor.
Calnon mengungkapkan tambalan gigi yang rusak dapat menyebabkan masalah besar, dan pasien mungkin tidak menyadarinya sampai semuanya terlambat. Dengan kata lain, hingga mereka mengalami rasa sakit yang luar biasa.
"Tambalan yang sehat memiliki ikatan yang baik antara gigi dan tambalan itu sendiri. Hal ini mencegah bakteri masuk ke bawah dan menyebabkan lebih banyak pembusukan," jelasnya
"Tetapi, jika tambalannya rusak, segelnya mungkin rusak. Ini berarti bakteri bisa masuk dan menyebabkan pembusukan.”
Dia menambahkan masalahnya, karena timbunan masih ada, pembusukan bisa tidak terdeteksi dan tumbuh.
Ketiga, mengalami infeksi sinus. "Infeksi sinus sering kali menyerupai sakit gigi, terutama pada gigi belakang atas,” kata dr. Calnon.
BACA JUGA:Pasca Kecelakaan, Bangkai Super Tucano Belum Dievakuasi
Dia menjelaskan itu karena tekanan di rongga sinus dapat diberikan pada saraf gigi di dekatnya sehingga menimbulkan rasa sakit dan sensitivitas.
Infeksi sinus biasanya disebabkan oleh virus dan akan hilang dengan sendirinya dalam tujuh hingga 10 hari, tapi Anda dapat mencoba beberapa pengobatan alami untuk membantu Anda merasa lebih baik untuk sementara waktu.
Jika gejala tidak membaik dalam waktu sekitar 10 hari, temui dokter, yang mungkin akan meresepkan antibiotik jika mereka menentukan menderita infeksi bakteri.
"Tetapi, jika tekanan sinus disebabkan oleh hal-hal seperti alergi musiman, dekongestan yang dijual bebas terkadang dapat membantu," ujarnya.
Keempat, menggeretakkan atau mengatupkan gigi. "Menggemeretakkan dan mengatupkan sangat umum dan biasanya dilakukan pada malam hari ketika gerakan rahang tidak dapat dikontrol secara sadar," pungkasnya. (*)