CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kondisi jalan yang mulai rusak, diperbaiki secara swadaya oleh sebuah kampung yang ada di Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
Tidak mau menunggu program dari pemerintah, Kampung Karanganyar Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, perbaiki sendiri jalan yang mengalami bolong-bolong tersebut.
Nana, salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan, jalan yang diperbaiki tersebut mayoritas mengalami rusak di bagian sisi jalan.
Jalan desa yang menghubungkan RT 07 dan RT 08 ini, memiliki panjang sekitar 600 meter.
BACA JUGA:Pembangunan Stadion Watubelah Dilanjutkan, Rumput Sintetis Diganti Alami, Teknik Penanaman Sama dengan GBK
"Kami perbaiki secara sukarela oleh warga RW 04, jalan di kedua sisi kami cor, kalau ditotal bisa mencapai panjang 600 meter," ucap Nana, Selasa 28 November 2023.
Perbaikan jalan dengan cara dicor tersebut, menyebabkan jalan mengalami pelebaran hingga mencapai 5 meter.
Jalan desa yang dibuat semakin luas itu, bisa memudahkan bagi pengendara roda empat jika saling berpapasan.
Dijelaskan Nana, ide memperbaiki jalan tersebut murni dari keinginan warga Karanganyar RW 04.
BACA JUGA:OS Pelaku Pembunuhan di Dukupuntang Seorang Pedagang Angkringan, Ini yang Dilakukan Sebelum ke Rumah Korban
Disebutkannya, untuk memperbaiki jalan desa tersebut, diprediksi bakal menghabiskan waktu sekitar 4 hari.
"Dimulai dari hari Sabtu (26 November 2023) kemarin," tegasnya.
Adapun total dana yang dihabiskan untuk memperbaiki jalan di dua RT tersebut, diperkirakan Rp60 juta.
Karena menurut Nana, tidak semua warga memberikan bantuan dalam bentuk uang, ada juga yang berupa bahan material.
BACA JUGA:Pemerintah Berkolaborasi Bersama PLN UP3 Cirebon, Kembali Realisasikan BPBL di Arjawinangun
"Ada yang ngasih semen, batu, pokoknya kalau ditotal bisa mencapai 60 jutaan," jelas Nana.
Selain dari warga, pemerintah desa setempat juga memberikan bantuan dalam bentuk material.
Diungkapkan Nana, dirinya dan warga sekitar tidak mau menunggu dana turun dari pemerintah untuk memperbaiki jalan desa di lingkungannya itu.
"Terlalu lama, nanti jalan malah tambah rusak," sebut Nana.
Sebelumnya, aksi serupa dilakukan Kampung Karanganyar untuk memperbaiki jalan yang rusak di wilayah setempat.
Menggunakan dana hasil urunan warga, jalan penghubung perkampungan ke lokasi pertanian tersebut, diperbaiki dengan cara dicor.
Jalan sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter itu, berlokasi di RW 04 Blok Karang Anyar, Desa Wanayasa.
Sebelumnya, kondisi jalan tersebut sangat menyulitkan warga yang melintas jika musim hujan.
BACA JUGA:Sindir Gimik 'Gemoy', Mahfuz Sidik: PKS Kayaknya Lupa Ingatan?
Limpahan air hujan yang bercampur dengan lumpur, kerap memenuhi jalanan yang sering dipergunakan warga itu.
Toto, salah seorang warga RW 04 mengatakan, jalan yang diperbaiki dengan cara pengecoran ini, murni inisiatif dari warga.
Adapun biaya yang diperlukan untuk proses perbaikan jalan tersebut, semuanya berasal dari hasil urunan warga setempat.
"Dana yang terkumpul sekitar 20 juta," ucap Toto, Rabu 8 November 2023.
BACA JUGA:Jejak Pelarian OS Pelaku Pembunuhan di Dukupuntang Cirebon, Sempat Singgah di Bekasi
Untuk proses pengerjaan, Toto memprediksi jalan tersebut bakal selesai sekitar 2 hari pengerjaan.
"Mudah-mudahan hujan tidak turun dulu," harap Toto.
Dijelaskan Toto, selain untuk kepentingan warga melintas, perbaikan jalan tersebut untuk kebutuhan pertanian.
Hasil panen atau membawa kebutuhan pertanian seperti pupuk, bakal lebih mudah dengan kondisi jalan yang sudah mulus itu.
BACA JUGA:Sejarah Durian Sinapeul Majalengka Ternyata Ditemukan Oleh Tentara Era Penjajahan Belanda
"Warga kami yang mayoritas petani, bisa lebih mudah untuk membawa hasil panen atau membawa pupuk pakai kendaraan," sambung Toto.
Lebih lanjut, untuk tenaga yang dikerahkan memperbaiki jalan tersebut, diserahkan kepada warga.
Dari hasil musyawarah tingkat kampung, pengerjaan dilakukan oleh warga setempat secara sukarela.
"Semuanya dikerjakan oleh kami, tidak ada yang dibayar," tegas Toto.
BACA JUGA:71 Mahasiswa STIKes Ahmad Dahlan Cirebon Wisuda Hari Ini
Adapun bagi yang berhalangan, hasil keputusan warga tidak mewajibkan harus tetap ikut dalam acara gotong royong itu.
Ditambahkan Toto, bagi warga yang berhalangan dalam kerja bakti, mereka secara suka rela memberikan bantuan dalam bentuk lain.
Hal tersebut dilakukan, sebagai bentuk ikut andil dalam kebersamaan yang tetap terjaga di masyarakat.
"Kami tidak memaksa bagi yang berhalangan, tetapi mereka dengan sendirinya suka memberikan bantuan dalam bentuk makanan," jelasnya.*