7. Kayu Albasia
Dikenal juga dengan sebutan kayu sengon. Berasal dari pohon sengon yang dapat tumbuh subur di hutan-hutan tropis Indonesia.
Meskipun tidak tergolong kayu keras dan tidak memiliki serat yang indah, namun permintaan kayu albasia di pasaran cukup tinggi.
Kayu ini sangat mudah ditemukan di berbagai toko bangunan atau toko material. Biasanya sudah diolah menjadi papan atau kaso.
Karakter kayu albasiah berbuluh dan berpori-pori besar. Sehingga tidak mudah untuk dikerjakan sebagai bahan furnitur atau perkakas rumah tangga.
Karena pori-porinya yang besar, kayu jenis ini pun akan sulit untuk di-finishing.
Namun demikian, pasar kayu albasiah sangat luas. Ternyata banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kayu jenis ini.
Selain untuk kebutuhan proyek bangunan, kayu albasiah juga bisa digunakan sebagai bahan dasar produk triplek, stik es krim, pensil, korek api hingga kertas.
6. Kayu Cendana
Jenis kayu terbaik di Indonesia berikutnya adalah kayu cendana. Kayu ini memiliki aroma yang khas dan spesial.
Kayu cendana diambil manfaatnya bukan karena tingkat kekerasan, keawetan atau seratnya yang indah.
Kayu jenis ini sering digunakan untuk bahan dasar dupa dan produk kerajinan. Pohon cendana sendiri tidak tergolong jenis pohon besar.
Tinggi maksimal pohon cendana hanya 15 meter dengan diameter batang maksimalnya hanya sekitar 30 sentimeter.
Kayu cendana juga cukup sulit untuk dibudidayakan. Waktu pertumbuhannya juga lambat sehingga cukup lama untuk dipanen.
Namun demikian, kayu cendara cukup diminati di pasaran. Oleh karena nilainya cukup tinggi. Bahkan penjualan kayu cendara menggunakan takaran kilogram bukan meter kubik.
Di Indonesia, kayu cendana tumbuh subur di daerah Nusa Tenggara Timur dan sudah lama menjadi komoditas ekspor.