Keterbatasan akses pendidikan bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah menjadi dasar Syntax Corporation Indonesia kerap menghadirkan sekolah di berbagai desa terpencil yang belum memiliki akses pendidikan yang layak.
"Saya mulai dengan mengembangkan 25 perusahaan, semuanya merangkul mereka yang memiliki keterbatasan akses pendidikan, Alhamdulillah hingga saat ini talent Syntax Corporation Indonesia dapat berkembang dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya," ungkapnya.
Di tahun mendatang, Syntax Corporation Indonesia yang sudah resmi berbentuk PT Syntax Corporation Indonesia akan terus mengembangkan pendidikan di wilayah yang belum memiliki akses pendidikan. Indramayu dan Majalengka menjadi fokus utama dalam pengembangan pendidikan di tahun 2024.
"Kami bermimpi bisa menghadirkan 300 sekolah demi kemaslahatan umat sehingga masa depan Indonesia akan jaug lebih baik karena kader yang kita bentuk adalah talent yang islami, religius, dan unggul," pungkasnya. (adv)