Lakers Menuju Juru Kunci,Satu Bulan tanpa Menang di Staples Center

Kamis 13-02-2014,11:13 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

LOS ANGELES - Sulit bagi Los Angeles Lakers untuk meraih playoff musim ini. Jangankan ke playoff, memperbaiki posisi di klasemen wilayah barat saja jadi hal berat bagi tim yang diarsiteki Mike D’Antoni itu. Mereka sudah terpuruk di posisi dua terbawah wilayah barat atau posisi ke-14. Lakers kesulitan meraih kemenangan, bahkan di hadapan publiknya sendiri. Seperti yang terjadi saat menghadapi Utah Jazz, kemarin (12/2) WIB. Lakers kembali menelan kekalahan, kali ini dengan skor 79-96. Jelas bukan kabar bagus bagi tim yang masih menantikan pulihnya bintang mereka Kobe Bryant dan banyak pemain lain termasuk Pau Gasol, Jordan Farmar, dan Jodie Meeks. Mereka tak meraih satu pun kemenangan di Staples Center dalam satu bulan terakhir. Tepatnya dalam enam laga home. Terakhir kali, kemenangan home mereka dapatkan dari Jazz pada 3 Januari. Catatan tersebut memberikan rekor buruk bagi sejarah klub. Enam kekalahan beruntun di hadapan publiknya sendiri membuat Lakers asuhan D\"Antoni menyamai episode buruk pada musim 1992-1993. \"Ini membuat frustrasi. Banyak di antara kami yang berusaha untuk berada dalam posisi yang seharusnya kami berada, juga melakukan yang seharusnya dilakukan. Sulit, karena kami memiliki banyak pemain yang terluka,\" ujar center Chris Kaman. Kaman yang diturunkan sebagai starter tampil sebagai pencetak poin terbanyak bagi Lakers dengan 25 poin ditambah 14 rebound. D’Antoni sudah memakai 26 kombinasi pemain berbeda sebagai starter sebagai imbas banyaknya pemain yang cedera. Lakers sebenarnya sempat unggul hingga awal kuarter kedua. Namun, Jazz sudah berbalik unggul 48-37 untuk menutup kuarter pertama. Meski Jazz mengendurkan tekanannya di babak kedua, lakers tetap tak mampu mengejarnya. \"Seperti mencoba naik bukit dan tak mampu mencapainya lalu fisik kami menurun. Jazz kelelahan dan membiarkan kami kembali ke permainan, tapi kami tetap kehilangan banyak di akhir laga,\" urai D’Antoni. Total, Lakers baru mencetak 18 kemenangan dari 52 laga musim ini. Mereka menghadapi ancaman gagal ke playoff untuk lima kali sejak pindah dari Minneapolis ke Los Angeles pada 1960-1961. Catatan negatif bagi tim yang terakhir kali menjadi juara NBA pada 2010. Sebelum laga, lakers masih berada di atas Jazz pada klasemen wilayah barat. Setelah laga, giliran Lakers yang ketinggalan setengah game dari Jazz. Bahkan, ancaman jadi juru kunci menghadang di depan Lakers. Mereka hanya terpaut satu game dari Sacramento Kings yang punya rekor menang kalah 17-35. (ady)

Tags :
Kategori :

Terkait