"Kalau malam tahun baru pasti ramai, di situ (Taman inggarjati) suka ada konser dangdut," ucap pria yang akrab disapa Hasan.
Untuk bisa masuk ke area wisata, Hasan harus pintar-pintar membawa sepeda motor miliknya, agar bisa menerobos antrean kendaraan lain.
"Jalannya pasti macet parah, mulai jalan utama hingga ke Linggarjati sudah padat," ungkapnya.
Meskipun kondisi jalanan macet, sebut Hasan, namun orang-orang tetap memiliki keinginan kuat untuk bisa masuk ke lokasi wisata.
BACA JUGA:Diakui Sebagai Pemilih Sah, di Karawang Terdapat 1502 ODGJ yang Punya Hak Pilih pada Pemilu 2024
"Saat itu hanya Linggarjati untuk hiburan, jadi orang-orang tumplek ke situ," jelasnya.
Hal senada diungkapkan Murni, salah seorang pedagang yang berjualan di depan pintu masuk Linggarjati Park.
Dikatakan Murni, sebelum Linggarjati Park tutup total, kondisinya sudah mulai ditinggalkan wisatawan.
Hal tersebut menurut Murni, karena belakangn ini, banyak bermunculan tempat wisata baru yang lebih menarik.
BACA JUGA:Cek Kesiapsiagaan Personil Jaga Tahanan, Kapolres Cirebon Kota: Pastikan Semuanya Dalam Kondisi Aman
"Sekarang jadi banyak pilihan, kalau dulu cuma Linggarjati pilihannya," sebut Murni, dikutip dari radarcirebon.com, Selasa 25 April 2023.
Murni yang sudah berjualan puluhan tahun di kawasan Linggarjati Park itu menerangkan, kini hanya kebagian sisa-sisa pembeli saja jika musim liburan.
"Dulu pendapatan saya sehari bisa jutaan jika musim lebaran, sekarang jadi penonton saja," ucapnya.
Tempat wisata dengan nama Taman Linggarjati atau Linggarjati Park sebenarnya ada dua. Satu lahan dikelola Pemerintah Kabupaten Kuningan. Satu lahan lagi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:Viral Video Surat Suara Pemilu 2024 Sudah Beredar di Taiwan, PPLN se-Dunia Dapat Teguran dari KPU RI
Untuk lahan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kuningan, memiliki nama Linggarjati Park dan kondisinya sudah tidak beropeasi.