Wawali Azis Imbau Warga Cirebon Gunakan Masker, Cegah Bahaya ISPA

Jumat 14-02-2014,17:27 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON-Letusan Gunung Kelud yang tejadi Kamis malam, 13 Februari 2013, menjadi ancaman bukan hanya bagi warga Kediri, Jawa Timur, tapi juga warga di wilayah Jawa Tengah hingga wilayah Cirebon dan sekitarnya. Saat dihubungi radarcirebon.com melalui selularnya, Jumat sore (14/2), Wakil Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH mengimbau berkaitan debu vulkanik Gunung Kelud yang sudah sampai Kota Cirebon dan sekitarnya agar disikapi oleh instansi terkait. \"Khususnya Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial sebisa mungkin untuk membantu menyediakan masker dan dibagikan kepada masyarakat,\" ujarnya. Hal itu, sebagai langkah antisipasi pencegahan debu vulkanik yang menyebabkan penyakit ISPA. Dia juga meminta kepada instansi swasta juga turut peduli membantu menyediakan masker bagi masyarakat. Informasi yang dihimpun Radarcirebon.com, menurut WHO, partikel mikroskopis abu vulkanik ini bisa dengan mudah terhirup ke dalam paru-paru dan menyebabkan masalah kesehatan. Partikel abu vulkanik yang paling berpotensi merusak tubuh adalah partikel terkecil yang ukurannya mencapai kurang dari 1/100 milimeter. Partikel ini sangat berbahaya, karena mampu menembus masker kain dan lebih mudah masuk ke dalam paru-paru. Untuk itu, mereka yang menderita bronkhitis, emfisema, dan asma disarankan mengurangi aktivitasnya di luar ruangan. Ini dilakukan untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat memperparah gangguan kesehatan. Abu yang terbentuk selama letusan gunung ini terdiri atas fragmen batuan halus, mineral, dan kaca dengan karakter keras, kasar, korosif, serta tidak larut dalam air. Partikelnya yang kasar bukan hanya berbahaya bagi kesehatan paru, tapi juga dapat membuat mata terasa tidak nyaman, bahkan memicu iritasi terutama bagi mereka yang mengenakan lensa kontak. Karena itu, disarankan untuk mengenakan kacamata biasa selama berada di wilayah yang terguyur hujan abu vulkanik. Selain itu, tidak sembarangan menggosok mata meski terasa sakit, gatal dan memerah. Karena gosokan tangan dikhawatirkan dapat memicu goresan partikel abu di kornea. Akibat terburuk, abu vulkanik dapat menyebabkan peradangan pada kantung conjuctival yang mengelilingi bola mata, sehingga menyebabkan mata memerah, seperti terbakar dan sensitif terhadap cahaya. Selain partikel berbahaya, abu vulkanik juga berpotensi mengandung gas belerang dioksida dalam kadar rendah. Itulah mengapa ketika mulai mencium aroma belerang, sangat disarankan segera menjauh dari kawasan tersebut.(wb)

Tags :
Kategori :

Terkait