62,4% Balita Mengalami ISPA di Wilayah Indocement Palimanan

Selasa 18-02-2014,18:04 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

PALIMANAN - Seperti diberitakan media ini, informasi yang dihimpun Radarcirebon.com, menurut WHO, partikel mikroskopis abu vulkanik ini bisa dengan mudah terhirup ke dalam paru-paru dan menyebabkan masalah kesehatan. Partikel abu vulkanik yang paling berpotensi merusak tubuh adalah partikel terkecil yang ukurannya mencapai kurang dari 1/100 milimeter. Partikel ini sangat berbahaya, karena mampu menembus masker kain dan lebih mudah masuk ke dalam paru-paru. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H. Edi Sugiarto MKes mengungkapkan polusi Pabrik Semen di Palimanan (PT. Indocement Tunggal Prakarsa tbk-red) hampir setiap hari kalau bencana (debu vulkanik G. Kelud-red) tidak bisa diprediksi. Data yang diperoleh Radarcirebon.com, skripsi berjudul \"Hubungan Kadar Emisi Debu Total Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Balita di Wilayah Sekitar PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan-Cirebon Tahun 2003\",Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Inge Afriliana Sofwan, mengungkapkan, hasil pengukuran kadar emisi debu total menunjukkan bahwa rata-rata kadar emisi debu total di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan-Cirebon, 87,33 mg/m2. Dari 93 Balita sebagai sampel ditemukan 62,4% balita yang mengalami kejadian ISPA. Kejadian ISPA paling tinggi terdapat di wilayah sebelah Timur, 33 (56,9%) balita, di wilayah sebelah Utara ada 20 (34,5%) balita, sedangkan paling rendah di wilayah sebelah Barat, 5 (8,6%). Menurut Inge dalam skripsinya, menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara kadar emisi debu total dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah sekitar PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan-Cirebon. (wb)

Tags :
Kategori :

Terkait