Program Klasterkuhidupku Bikin Usaha Telur Asin Ini Tambah Sukses

Rabu 14-02-2024,12:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

LAMONGAN, RADARCIRBON.COM   - Tidak mudah memulai dan membangun usaha, tetapi jika dijalani dengan serius dan telaten bukan tak mungkin bisa mendulang kesuksesan yang besar bahkan sampai berprestasi.

Kisah sukses inilah yang berhasil dibuktikan oleh Ainur Rohmatin, perempuan asal Lamongan, Jawa Timur dengan usaha Telur Asin Sabiq. Menariknya, perempuan yang akrab disapa Ibu Ain ini juga merupakan Ketua Kelompok dari Klaster Telur Asin Sabiq Bejo yang ada di daerahnya. 

“Penggunaan telur asin ini dimulai sejak tahun 2009. Kondisi perekonomian keluarga saya saat ini sedang minus, karena ada utang. Lalu, saya memutar otak untuk mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Munculah ide beternak bebek.

Ternyata dari 25 ekor bebek, mampu bertelur sebanyak 23 butir. Namun, jika dijual langsung harga telur bebek terbilang murah, sehingga saya mencari cara untuk meningkatkan harganya dengan menjadikan telur asin matang, harga jualnya pun jadi meningkat,” ungkap Ibu Ain.

BACA JUGA: Di Hari Pencoblosan, Jalur Pantura Tegalwangi Lengang dari Kendaraan

Proses telur asin tidaklah sulit, karena hanya membutuhkan garam dan bata merah untuk mengubah telur bebek menjadi telur asin. Berbeda dengan telur asin Brebes yang diproses selama 14 hari, Telur Asin Sabiq hanya diproses selama 10 hari, sehingga rasa asinnya tidak berlebihan dan enak dimakan berulang kali. Sedangkan nama Sabiq sendiri berarti bulan. Sementara nama klaster usaha Sabiq Bejo dipilih dengan harapan selalu diberkahi keberuntungan.

“Di awal merintis usaha, saya hanya bermodalkan Rp70.000 saja. Namun, produk yang saya buat bisa diterima pasar. Dari yang tadinya hanya memproduksi 20 butir telur asin, kemudian menjadi 50 hingga 100 butir per minggu. Hingga akhirnya pada tahun 2015, klaster usaha kami berhasil memproduksi 1.500 sampai 2.000 butir per minggu. Selain telur asin biasa, kami juga memproduksi telur asin asap. Pada tahun 2019, kami mampu memproduksi 4.000 hingga 5.000 butir per minggu,” imbuhnya.

Layaknya usaha lain yang terdampak pandemi, Klaster Usaha Telur Asin Sabiq juga sempat goyah di tahun 2020. Adanya mengambil kegiatan kala itu membuat distribusi telur dari para pengrajin telur asin ke penjual menjadi terhenti. Baik agen dan reseller kesulitan memasarkan produk telur asin selama pandemi. Menyikapi hal tersebut Ibu Ain tak berdiam diri, ia bersama para pengrajin lain kembali memutar otak hingga akhirnya terpikirkan untuk membuat menu turunan berbahan telur asin.

“Di tahun 2020 bisnis kami tidak hanya bertahan karena pandemi, namun justru semakin berkembang dengan menciptakan beragam varian produk baru berbahan telur asin. Kami membuat abon telur asin, sambal telur asin, dan kerupuk telur asin. Dampak baiknya, pada bulan September 2020, kami mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai UMKM berprestasi. Sampai di situ, pada bulan Desember 2020, kami juga dinobatkan sebagai UMKM yang bertahan di masa pandemi,” jelas Ibu Ain.

BACA JUGA: Butuh 22 Menit Pemilih Salurkan Hak Suara di TPS

Usaha Makin Sukses Berkat Klasterkuhidupku BRI

Menariknya, Ibu Ain dan anggota pengrajin telur asin lain sudah menjadi nasabah BRI sejak lama. Sebagian besar usaha telur asin dengan memanfaatkan fasilitas KUR BRI. Pada awal tahun 2023, Ibu Ain bersama pengrajin telur asin lain dikenalkan oleh pihak dari BRI Lamongan tentang Program Klasterkuhidupku. Ia kemudian mendaftarkan Klaster Telur Asin Sabiq Bejo.

“Lewat Program Klasterkuhidupku, pengrajin telur asin di Desa Cluring, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dapat dukungan penuh dari BRI melalui beragam program yang diberikan. Kami pernah mendapatkan beberapa bantuan dari BRI, seperti meja stainless, kompor gas, mesin oven, dan mesin penggiling. Kami juga difasilitasi memasarkan produk usaha binaan dan klaster melalui marketplace Localoka yang telah bekerja sama dengan BRI”, sambungnya.

Ketua Klaster Usaha Telur Asin Sabiq Bejo yang kini sudah memiliki 20 anggota aktif juga mengungkapkan bahwa usaha telur asin semakin meningkat setelah dipasarkan di Localoka. Selain bisa memasarkan produk lebih luas, bergabung di Localoka diakuinya tidak membebani UMKM. 

Setelah itu, Ibu Ain kemudian mendaftarkan diri menjadi AgenBRILink. Hal ini diakuinya membuat perputaran uang usaha Klaster Telur Asin Sabiq Bejo lebih lancar. Tidak hanya transaksi dan bisnis dari supplier hingga ke reseller bisa dilakukan dengan lebih mudah, anggota Klaster Telur Asin Sabiq Bejo juga bisa mendapatkan akses modal usaha melalui Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang difasilitasi BRI.

Kategori :