3 Siswa SMPN 1 Garawangi Kesurupan

Kamis 20-02-2014,09:37 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN- Teriakan histeris terdengar memekik di SMPN 1 Garawangi, Rabu (19/2). Siswa pun berhamburan keluar kelas, termasuk para guru. Mereka terkejut karena secara mendadak, beberapa siswa kelas IX A kesurupan. Peristiwa terjadi, pukul 7.40. Atau ketika jam pelajaran Bahasa Indonesia tengah berlangsung. Saat suasana hening dan semua sorot mata siswa tertuju pada guru di depan kelas, tiba-tiba terdengar suara gubrak. Salah seorang siswa, Yayah, ternyata jatuh pingsan. Matanya melotot tanda raganya dimasuki makhluk gaib. Beberapa siswa laki-laki segera menolong dengan membawa Yayah ke ruang guru. Tapi baru sampai pintu kelas, para siswa kembali direpotkan oleh Oom, dengan siswa perempuan lain yang juga mendadak berteriak keras sambil mengoceh tidak karuan. Matanya hampa tanda kesurupan. Suasana pun bertambah panik dengan munculnya siswa perempuan ketiga, Inka, yang tiba-tiba berguling-guling lalu pingsan. Atas kejadian itu, para guru cepat bertindak dengan memanggil ustad terdekat. Hingga bertambahnya siswa kesurupan bisa dihentikan. “Semua siswa kesurupan perempuan dari kelas IX A,” sebut Kepala SMPN 1 Garawangi, Syarief kepada Radar. Syarief pun terkejut, sekaligus bingung karena rutin setiap Jumat, sekolahnya kerap mengelar doa bersama. Ia berkilah, kesurupan masal siswanya diakibatkan karena pikiran siswa tersebut tengah kosong. Apalagi, salah satu siswa kesurupan diduganya efek dari menahan rasa sakit asam lambung yang dideritanya. Terpisah, Ustad Rahmatullah yang menolong siswa kesurupan menyebutkan, kejadian kesurupan di SMPN 1 Garawangi merupakan yang kedua kalinya. Setahun lalu, banyak siswa sekolah tersebut juga mengalami hal serupa. “Seharusnya siswa bisa menjaga batin dan pikiran untuk selalu zikir dan menyebut asma Allah. Sebab zikir bisa menjauhkan diri dari marabahaya. Salah satunya yang menimpa siswa saat ini. Termasuk yang bersifat gaib,” saran dia. Salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya, menuturkan, kesurupan setahun lalu bahkan lebih masal. Tidak kurang dari 30 siswa menjadi korban kesurupan masal. Akibatnya ruangan di dalam kelas, kantor, musala, lab komputer dan lain-lain penuh dengan siswa yang diobati. Ia pribadi merasa aneh, karena tidak pernah ada kejadian misterius apa pun di sekolah ini. “Biasanya proses belajar mengajar aman-aman saja. Tidak pernah ada kejadian apa-apa. Hanya setahun lalu, sama sekarang saja. Yang aneh lagi, selalu terjadi di kelas IX A,” ungkap dia. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait