Pejabat Makan Nasi Raskin

Jumat 21-01-2011,06:50 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Perum Bulog Sub Divre Cirebon Sosialisasikan Raskin CILIMUS – Pemandangan menarik terlihat di Gudang GBB Bandorasa, Kecamatan Cilimus, kemarin (20/1). Sejumlah pejabat Pemkab Kuningan mengonsumsi nasi raskin (beras miskin) yang biasa dikonsumsi warga kurang mampu. Pejabat yang mengonsumsi nasi raskin tersebut antara lain Sekda Drs H Nandang Sudrajat, Staf Ahli Bupati H Jatnika SH MPd, Kabag Perekonomian Setda Drs Sudirman beserta Kasubagnya Drs Maman Sulaeman. Juga pejabat dari inspektorat, pejabat dari Dinas Pertanian, serta pejabat dari instansi lainnya. Bahkan seluruh camat se-Kuningan pun ikut mengonsumsi bersama Ketua Komisi B DPRD Pusantara Trikordianto. Mereka mengonsumsinya bersama lauk-pauk yang dihidangkan pihak Bulog sebagai santap siang. Itu setelah acara sosialisasi program raskin tahun 2011 di wilayah III Perum Bulog Sub Divre Cirebon kelar dilaksanakan. Pihak Bulog sengaja memberikan kesempatan kepada pejabat untuk mencicipi nasi raskin. Hal itu bisa dijadikan bukti bahwa kualitas raskin ternyata baik. Hadir langsung dalam acara sosialisasi tersebut, Kepala Sub Divre Dolog Wilayah Cirebon Drs H Rusdianto bersama wakilnya, Mukhlis. Didampingi Kepala Gudang GBB Bandorasa, H Bardot Subarnot, pejabat Bulog itu memberikan sosialisasi terkait program beras miskin. ”Kita memiliki stok beras sebanyak 18 ribu ton. Beras sebanyak itu cukup untuk tiga bulan. Beras yang kita peroleh merupakan hasil cocok tanam para petani Kuningan,” terangnya di hadapan para camat se- Kuningan. Rusdianto juga mengajak peserta sosialisasi untuk melihat-lihat gudang penyimpanan beras. Di Gudang GBB Bandorasa terdapat dua unit gudang. Dua unit tersebut mampu menampung beras sebanyak 7000 ton. Agar diketahui oleh para camat, Ia juga menunjukkan bagaimana cara memeriksa kualitas beras yang baik. Itu dimaksudkan agar beras yang masuk ke Bulog bukan sembarang beras. Bukan hanya cara pemeriksaan, cara penyimpanan, cara menimbang, dan cara perawatan beras pun ditunjukkan oleh Rusdianto. ”Berbeda dengan beras di warung, beras di Bulog ini harus mampu bertahan selama 10 bulan. Untuk itu dibutuhkan cara penyimpanan dan perawatan (Fumigasi) yang baik. Secara rutin ada penyemprotan udara agar beras terbebas dari hama dan mengatur udara di dalam gudang,” terangnya sambil memperagakan. Sejumlah peserta sosialisasi yang hadir terkesan dengan acara yang diselenggarakan. Bagi sebagian besar dari mereka, menyaksikan langsung gudang penyimpanan disertai penjelasan pemeriksaan, penyimpanan dan perawatan, merupakan pengalaman pertama. Sementara itu, Sekda Nandang dalam sosialisasi menyebutkan bahwa pagu raskin 2011 di Kuningan sebanyak 15.070.320 kilogram. Beras sebanyak itu untuk disalurkan ke 83.724 RTS-PM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat). Masing-masing RTS mendapatkan 15 kilogram per bulan dengan harga tetap yakni Rp1.600 per kg di titik distribusi. Pihaknya bersyukur pelaksanaan program raskin 2010 telah dilaksanakan dengan lancar. Disebutkan, realisasi pagu raskin tahun itu sebanyak 14.233.080 kilogram untuk 83.724 RTS. Beras sebanyak itu setara dengan uang Rp22.772.928.000. ”Tahun 2010 semuanya telah tersalurkan dan telah dibayar lunas pada tanggal 30 Desember 2010 ke satker Raskin Sub Dolog Cirebon,” ungkapnya. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait