Pencarian dasar laut awal, yang dipimpin oleh Australia, mencakup wilayah seluas 120.000 kilometer persegi dan meluas hingga 50 mil laut melintasi busur ketujuh. Butuh waktu 1.046 hari dan ditangguhkan pada 17 Januari 2017.
Pencarian kedua oleh Ocean Infinity pada tahun 2018 mencakup area seluas lebih dari 112.000 kilometer persegi. Itu selesai hanya dalam waktu tiga bulan tetapi juga tidak menemukan reruntuhannya.
Baru-baru ini, eks investigator dari National Transportation Safety Board (NTSB), Alan Diehl mengungkapkan kemungkinan teori baru.
Kepada Fox News, Alan Diehl yakin bahwa pilot di pesawat itu yakni Zaharie Ahmad Shah ingin menyampaikan sesuatu.
BACA JUGA:Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024, Lesbumi PCNU Kota Cirebon Gelar Munajat Budaya
Dia menyebut penerbangan itu, sebagai pernyataan politik atas rezim pemerintah Perdana Menteri Najib Razak.
"Menyita pesawat itu, menerbangannaya melintasi Malaysia dan membawanya ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Diego Garcia," katanya.
Rencana semula, kata dia, pesawat tersebut akan dibawa mendarat. Setelah itu, melespaskan penumpang.
"Pesawat ini gelap secara elektronik dan dia mungkin juga mematikan lampunya. Pesawat itu terbang melintasi Thailand dan Malaysia," katanya.