Namun, ada hal yang membuat proses naturalisasi sulit diwujudkan di Vietnam, sehingga apa yang bisa dilakukan Indonesia, membuatnya jadi iri.
Untuk memperkuat tim, Federasi sepak bola Vietnam (VFF) sejatinya bisa memanggil beberapa pemain keturunan yang merumput di luar negeri untuk dilakukan naturalisasi.
Namun, hal itu sulit terwujud karena aturan perundang-undangan yang harus dihormati di negaranya.
Dilansir dari halaman VNExpress, Wakil Presiden VFF, Tran Anh Tu memberikan alasan perihal naturalisasi pemain.
BACA JUGA:Hari Ini 2 Gempa Laut Jawa M 4,8 dan M 3,5 Terdeteksi Oleh BMKG
BACA JUGA:Partai Gelora Raih 69 Kursi
"Kami tak bisa lagi mempertahankan sudut pandang lama. Ada persepektif baru (naturalisasi), seperti yang kami lakukan terhadap Filip Nguyen," ucap Tran Anh Tu.
Pihaknya tidak bisa menutup mata, beberapa negara di ASEAN lainnya mulai menggunakan pemain naturasiasi.
Salah satunya Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir terus mencari pemain yang memiliki darah keturunan.
Namun, hal tersebut bukannya tidak bisa diikuti VFF, pihaknya bukan bagian yang menangani proses naturalisasi, tetapi harus mengikuti Undang-Undang Kewarganegaraan Vietnam.
BACA JUGA:Bazar Ramada Cici Rosa Diserbu Masyarakat, PNM Kenalkan Produk Nasabah
BACA JUGA:Fakta Baru Pembunuhan Subang: Yosep Habisi Nyawa Istri dan Anak Pakai Golok dan Stick Golf
"Kami tak bisa menaturalisasi pemain, tetapi harus melihat apakah pemain itu memenuhi UU atau tidak," jelas Tran Anh Tu.
Karena itu, untuk memperkuat Timnas Vietnam, VFF lebih memilih untuk mengembangkan bakat-bakat muda yang mereka miliki.
"Strategi jangka panjang kami ialah mempromosikan pemain muda berkualitas di level klub," tegasnya.
Penurunan performa Timnas Vietnam membuat VFF mendepak Philippe Troussier dari kursi pelatih.