CIREBON - Protes keras yang dlilancarkan beberapa elemen umat Islam yang menuntut Walikota Subardi SPd mencabut izin operasi Karaoke Fantasy, tidak membuat walikota yang diusung PDIP itu bergeming. Bahkan, saat dimintai komentar pasca demo malam hari yang dilakukan ormas Islam, Subardi tidak banyak memberikan komentar. Saat dicegat Radar seusai menghadiri rakor eks berandalan motor di Mapolres Cirebon Kota kemarin sore tentang sikapnya soal Karaoke Fantasy, Subardi enggan mengomentarinya. Subardi langsung menghindar dengan memasuki mobil dinasnya Honda Accord. “Gak mau ah,” ujarnya singkat sambil masuk mobil. Begitu juga ketika ditanya apakah sudah menerima surat yang dikirim Forum Silaturahmi Kota Wali (Foskawal) tentang 2 ribu tanda tangan mendukung pencaburtan izin Karaoke Fantasy, lagi-lagi pria yang pernah dijuluki Mr Cool ini tidak mau komentar. Sementara, Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Drs Herukoco MSi juga tidak mau memberikan komentar banyak. Drinya hanya menjawab bahwa kepolisian hanya sebatas menjalankan tugas pengamanan dan tidak mau terjebak dengan aksi dukung-mendukung. “Kami hanya sebatas menjaga keamanan dan ketertiban, tidak mau terlibat jauh persoalan Fantasy,” kata Herukoco dengan senyum khasnya. Ketua Rakyat Menggugat, Budi Permadi justru menganggap polemik Karaoke Fantasy akibat gagalnya pemerintahan Susun (Subardi-Sunaryo). Jika keduanya mampu memimpin kota ini dengan baik, tidak mungkin persoalan Fantasy akan berlarut-larut seperti sekarang. Jelas sekali antara umaro dengan ulama tidak pernah komunikasi dengan baik, buktinya ketika mencuat masalah ini, walikota tidak memiliki keberanian mengambil siakp tegas. “Kota Cirebon di bawah pemerintahan Susun telah gagal menciptakan Kota Cirebon yang maju, damai dan tentram,” tegasnya. Budi mendesak walikota untuk memiliki keberanian mempertanggungjawabkan kepada rakyat Kota Cirebon, jangan sampai berlarut-larut karena yang dirugikan secara langsung adalah masyarakat. Terpisah, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Cirebon, Muzakky Mubarok, justru menyesalkan aksi GMC (Gerakan Muslim Cirebon) terkait desakan pencabutan izin Karaoke Fantasy yang dilakukan malam hari kemarin (19/1), mencatut nama-nama kiai sepuh dan habaib. Karena menurutnya pencatutan nama-nama kiai dan habaib tersebut hanya sebuah klaim. Muzakky mengatakan, cara-cara para ulama dalam menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar bukan dengan kekerasan, melainkan dengan akhlak. ”Siapa yang dirugikan seandainya kemarin itu terjadi keributan? Masyarakat yang tidak tahu manahu. Islam itu santun dan bermoral,” katanya. Muzakky menegaskan, kalau ingin meminimalisir tempat-tempat yang dianggap maksiat, jangan tebang pilih. Dalih dekat dengan masjid dan zona pendidikan, menurutnya bukan alasan. ”Karaoke yang berada di CSB, apakah tidak dekat dengan tempat pendidikan?” tanyanya. Muzakky juga menyatakan, yang menjadi akar masalah itu bukan terletak pada pengelolanya. Tapi Subardi sebagai Walikota, Disperidag, dan Dispenda. ”Sudah tahu menyalahi aturan RTRW tapi kenapa diizinkan. Jadi jelas, Subardi harus bertanggung jawab,” tandasnya. (abd/hsn)
Subardi Enggan Komentari Fantasy
Sabtu 22-01-2011,07:08 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :