"Ada dari Jerman, Spanyol, Belanda dan ada yang Inggris, ya kita lihat saja," sambung Erick.
BACA JUGA:Hasil Uji Coba Timnas Indonesia U23: Menang 1-0 Lawan UEA
BACA JUGA:Kapolres Indramayu Monitoring Obyek Wisata Pastikan Keselamatan Wisatawan Terjamin
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini menambahkan, seorang Dirtek harus bisa menjadi leader daripada semua pelatih.
Dengan begitu, ego dan target setiap pelatih yang ada di Liga Indonesia, mampu bersinergi dengan kepentingan Timnas Indonesia.
"Dia sebagai Dirtek, harus bisa me-manage ego daripada pelatih-pelatih," ucapnya.
Selain bisa berkolaborasi dengan pelatih-pelatih di Liga Indonesia, tugas seorang Dirtek juga harus mampu merencanakan target yang ingin diraih sebuah tim nasional.
BACA JUGA:Jadwal Ganjil Genap di Tol Cipali, Berlaku Pada Arus Balik Lebaran 2024
Disamping itu, Erick berharap seseorang yang dipercaya menjadi Dirtek, mampu membenahi sistem kepelatihan.
"Tentu bisa membuat membuat blueprint dan juga bantu sistem kepelatihan," tutup Erick.
PSSI sudah lama mencari calon Dirtek untuk menggantikan Indra Sjafri yang akan fokus bersama Timnas Indonesia U20.
Sebelumnya, jabatan Dirtek diemban oleh Frank Wormuth. Namun nama yang bersangkutan tidak berlanjut.
Pelatih asal Jerman itu, sempat menjadi tim konsultan pelatih Timnas Indonesia U17 di Piala Dunia U17 2023 kemarin.
Selepas tugas itu, ia diyakini akan mengisi posisi Dirtek PSSI.
Namun PSSI akhirnya memilih tidak mengambil opsi tersebut dengan tidak memperpanjang kontrak Frank Wormuth. Federasi pun kini mencari sosok baru yang bisa untuk mengisi posisi.
Saat ini posisi Dirtek masih diduduki oleh Indra Sjafri. Masalahnya ia kini sudah ditugasi untuk menangani Timnas U20 dan sudah memimpin timnya menggelar Pemusatan Latihan (TC) beberapa waktu yang lalu.