"Kalau musim lebaran, saya suka mendatangkan pegawai tambahan 4 hingga 5 orang," terang Dede.
Untuk bisa meraup keuntungan besar di momen lebaran, dirinya akan menyediakan berbagai jajanan yang menjadi buruan para wisatawan.
Berbagai makanan ringan hingga berat, disediakan di warung Dede agar pembeli tidak pergi ke tempat lain.
"Pokoknya semua diada-adain, dan selalu habis dibeli," ucapnya.
BACA JUGA:Perantau Nekat yang Tak Punya Skill Dilarang Masuk Kota Bandung, Begini Kata Pj Walikota
Adapun makanan yang paling banyak diburu para wisatawan, menurut Dede, mie bakso yang paling menjanjikan.
Jika musim lebaran, dirinya bisa menyediakan menu mie bakso hingga ratusan porsi untuk kebutuhan para pengunjung.
"100 mangkok paling jam 2 siang sudah habis," cerita Dede.
Selain mendapatkan uang dari menjual makanan, Dede juga menyediakan jasa sewa tikar bagi pengunjung yang ada di dalam tempat wisata.
BACA JUGA:Pantauan Arus Balik Lebaran di Daop 3 Cirebon Masih Tinggi
Jasa sewa tikar tersebut, diikuti oleh beberapa warga sekitar sebagai pendapatan sampingan di musim liburan atau lebaran.
Namun kini tinggal cerita, masa kejayaan Taman Linggarjati Indah tinggal menyisakan gedung dan beberapa wahana yang sudah mulai rusak.
Dede yang tetap berjualan dengan kondisi sudah sepi itu, hanya menyaksikan wisatawan yang berlalu lalang melewati kawasan tersebut.
Banyaknya tempat wisata baru di sepanjang lokasi tersebut, membuat Linggarjati Park kalah bersaing.
Dede yang biasanya meraup untung di musim lebaran, kini hanya bisa menyaksikan tanpa bisa menghasilkan keuntungan dari jualannya.
"Sekarang mah dadah," keluhnya.