CIREBON, RADARCIREBON.COM – Pasca Pemilu 2024, Kabupaten Cirebon akan kembali bersiap-siap menghadapi Pilkada.
Sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi kandidat calon kepala daerah mulai bermunculan. Kendati demikian, nampaknya mereka masih malu-malu dan melihat perkembangan dinamika politik yang ada.
Salah satu tokoh yang belakangan sering diberitakan adalah H Muhammad Nuruzzaman MSi.
BACA JUGA:Prediksi Indonesia Bakal Dicurangi Wasit Terbukti, Dibocorkan Pengamat Sebelum Laga
BACA JUGA:Arus Lalu lintas Kembali Normal
BACA JUGA:Tempat Wisata Linggajati Kuningan Bakal Dihidupkan Kembali, Target Idul Adha Beroperasi
Bagi kalangan warga Nahdliyin, sosok yang satu ini tidaklah asing. Pasalnya, pria yang akrab disapa Kang Zaman ini adalah mantan Ketua GP Ansor Kabupaten Cirebon.
Tidak sampai disitu, Kang Zaman pun pernah menduduki jabatan sebagai pengurus GP Ansor Jawa Barat dan pusat.
Dan, saat ini dia pun masuk kedalam kepengurusan PBNU dan menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia.
Walau sudah banyak pihak yang menggadang-gadang dirinya agar ikut berkontestasi dalam Pilkada Kabupaten Cirebon yang berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
BACA JUGA:2,70 Persen Inflasi di Kota Cirebon Pada Maret 2024
BACA JUGA:Keluhan Penyakit Usai Libur Lebaran di Kota Cirebon, ISPA Mendominasi
BACA JUGA:Didi Hartanto yang Dikubur di Dalam Rumah Ternyata Seorang Honorer, Pembunuhnya Sudah Ditangkap
Namun, secara pribadi belum mau secara langsung menyatakan kesiapannya terjun ke dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Cirebon.
Pasalnya, dia belum mendapatkan intruksi atau perintah dari para kiyai agar maju kedalam kontestasi politik tersebut.
“Saya adalah santri, dalam tradisi pesantren tidak ada yang namanya ambisi jabatan. Artinya, saya tidak ada niat untuk maju sebagai calon Bupati.”
“Tapi, kalau memang kiyai memerintahkan saya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Cirebon, saya pantang menolak,” paparnya saat melakukan halal bi halal dengan sejumlah awak media, Selasa 16 April 2024.
BACA JUGA:Dulu Omzet Bisa Jutaan Rupiah, Pedagang di Kawasan Ini Sekarang Elus Dada
BACA JUGA:GEGER! Didi Dilaporkan Hilang Ternyata Sudah Meninggal Dikubur di Lantai Rumahnya
Tidak hanya itu, tentu sebagai pengurus PBNU, dia pun mengaku harus mendapatkan izin atau restu dari organisasinya apabila para kiyai dan masyarakat menghendaki untuk maju menjadi calon Bupati Cirebon.
“Saya juga harus meminta izin ke ketua umum PBNU dan minta izin Menteri Agama RI,” imbuhnya.
Walau saat ini dirinya sering banyak beraktivitas di Ibu Kota Jakarta, informasi perkembangan Kabupaten Cirebon tetap mendapatkan up to date.
“Secara umum, mungkin perlu perubahan atau perbaikan yang ada di Kabupaten Cirebon. Tentu, kiyai-kiyai lebih tahu tentang kondisi tersebut,” ucapnya.
BACA JUGA:Revisi RTRW, Komisi III Minta Prioritaskan Zona Hijau
BACA JUGA:Pelanggaran Indonesia Ditinjau VAR, Qatar Tidak, Ternyata Ini Alasannya
Saat disinggung mengenai partai politik (parpol) yang sudah mendekat dan mengajak untuk berkomunikasi, Kang Zaman mengakui hal itu.
Apalagi, dalam kontestasi Pemilu 2024 kemarin, dirinya menjadi calon legislatif (caleg) DPR-RI dari Dapil Jabar III melalui PDI Perjuangan.
“Saya punya kartu anggota PDI Perjuangan,” tegasnya.
BACA JUGA:Statistik Pertandingan, Indonesia U23 Ungguli Qatar U23, Ini Angkanya
Tapi, dirinya pun tidak menutup untuk menjalin komunikasi dengan partai lain. Sebab, sebagian besar para elite parpol merupakan teman.
“Kebetulan momennya masih lebaran, ya kita bersilaturahmi. Tapi, sekali lagi untuk ambisi pribadi saya tidak ada,” pungkasnya. (*)