Setelah dari Riau lalu berkendara lewat darat ke Jambi langsung menuju Palembang hingga Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Dia bersyukur pada Kamis lalu sudah berhasil nyeberang ke Merak. Sebab, esok harinya, beredar informasi terjadi musibah sebuah kapal Feri karam di Bakauheni.
Setelah itu, keluarga Imron singgah ke Tanjung Priok Jakarta untuk bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
"Sekalipun harus mutar muter cari alamat rumah adik yang sudah beda dan pangling," ucap Imron.
Setelah 2 hari di Jakarta, Imron dan keluarga kemudian melanjutkan perjalanan ke Majalegka.
"Tiba pada Minggu malam 7 April 2024 sekitar pukul 23.00,” tutur Imron.
Sementara itu, Imron yang melakukan perjalanan mudik dari Aceh ke Majalengka, bisa menghabiskan biaya Rp30 juta.
Momentum Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hiriyah, tidak akan terlupakan bagi Keluarga Imron dan Eli yang bisa melakukan mudik setelah 14 tahun berada di tanah rantau.
Keluarga asal Desa Waringin, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, ini melakukan perjalanan mudik alias pulang kampung setelah merantau di Aceh.
Impian untuk merayakan lebaran bersama keluarga besar, akhirnya dapat terkabulkan pada Lebaran 2024.
Dilansir dari Harian Umum Radar Cirebon, Imron baru-baru ini mengisahkan perjalanan mudik dari Aceh ke Majalengka menggunakan kendaraan pribadi.
Imron bersama enam anggota keluarganya, menggunakan mobil pribadi menuju Majalengka dari Banda Aceh.
Selain melalui darat, perjalanan juga ditempuh melalui jalur laut. Perjalanan mudik Imron dan keluarga ditempuh selama 13 hari.
Imron menuturkan, untuk bisa pulang ke tanah kelahiran sang istri, di Blok Abug, Lingkungan Linggawangi, Desa Waringin, Kecamatan Palasah, harus melalui penantian lama.
Itu karena biaya yang dibutuhkan cukup besar. Imron menabung sampai terkumpul uang Rp30 juta. Itu semua untuk akomodasi selama di perjalanan pulang pergi Aceh-Majalengka.
Pengorbanan tersebut dilakukan Imron, demi bertemu, berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara di Majalengka.