Terkait adanya kejadian penutupan pintu tersebut, Patih Sepuh mengaku sangat menyesalkan, karena tindakan tersebut semestinya tidak perlu terjadi.
"Adapun penutupan pintu, buat kami sangat prihatin. Kami sebetulnya ingin ziarah, seharusnya tidak ada tindakan penutupan pintu ke akses makam orang tua," ungkapnya.
Atas kejadian ini, Patih Sepuh mengaku akan berembuk dengan keluarga. Kemudian mempertanyakan kenapa sampai harus ada penutupan pintu.
"Insya Allah nanti kami keluarga berembuk, akan menyampaikan kenapa terjadi lagi penutupan pintu untuk ziarah. Musyawarah, mudah-mudahan ada solusi," tuturnya.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-23 Sikat Australia, Erick Thohir: Luar Biasa, Itu yang Kita Semua Mau
Usai kejadian tersebut, keluarga kemudian berdoa di depan pintu. Setelah itu melaksanakan tradis Grebeg Syawal.
"Yang penting kami sekeluarga hari ini mengadakan Grebeg Syawal," tandasnya.
Seperti diketahui, kejadian serupa pernah juga terjadi pada tahun lalu. Di mana terjadi penggembokan akses masuk.
Kondisi ini tidak lepas dari polemik takhta di Keraton Kasepuhan Cirebon pasca penobatan Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan.
BACA JUGA:Pandji Amiarsa Daftar Calon Wali Kota Cirebon Dari PDI Perjuangan, Begini Visi dan Misinya
Penobatan tersebut sampai dengan saat ini, masih dipersoalkan oleh banyak kalangan termasuk keluarga Kesultanan Cirebon.