JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency resmi menaikkan Harga Acuan Pembelian (HAP) gula menjadi Rp17.500.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo mengatakan bahwa keputusan menaikkan harga gula ini ditetapkan dengan melihat adanya peningkatan kebutuhan konsumsi gula selama masa bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Gula ini karena currency tinggi harga di luar tinggi, tetapi ini harga tinggi adalah kesempatan kita untuk produksi," ujar Arief, Kamis 18 April 2024.
BACA JUGA:Ada 2 Tantangan Perempuan Parlemen, Bey Machmudin: Stunting dan Perlindungan Pekerja Migran
BACA JUGA:Wow! Kamera ETLE Rekam 1.416 Kendaraan yang Langgar Lalu Lintas selama Operasi Ketupat 2024
BACA JUGA:Tiga Kios Semi Permanen di Sumber Terbakar
Arief menambahkan, kebijakan relaksasi gula ini akan berlangsung mulai dari tanggal 5 April hingga tanggal 31 Mei 2024.
Kelanjutan implementasi kebijakan setelah tanggal 31 Mei 2024 akan dievaluasi kembali secara berkala.
"Sudah kita berikan relaksasi gula jadi Rp 17.500 per kilogram sampai 31 Mei 2024, jadi persediaan gula gak hilang karena ada relaksasi," ujar Arief.
Sementara, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut harga gula konsumsi yang tinggi di pasar internasional menjadi salah satu penyebab kelangkaan stok gula di pasar ritel modern.
BACA JUGA:Sebelum Dibangun Lagi, Kondisi Tanah di Kawasan Kotaku Panjunan Akan Dikaji Ulang
BACA JUGA:Menkominfo Sudah Take Down 1,6 Juta Situs Judi Online
BACA JUGA:Daftar Calon Wali Kota Cirebon, Ini Alasan Prabu Diaz Pilih PDI Perjuangan
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengatakan, sudah menerima laporan terkait dengan kelangkaan dan kenaikan harga gula di beberapa pasar.
"Karena kesulitan memperoleh gula di sana (pasar internasional) dengan harga yang boleh (harga eceran tertinggi) di Indonesia. Harganya kan di luar tinggi," ujar Isy, Jakarta, Jumat 19 April 2024.
Saat ini Kemendag bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait sedang membahas mengenai penyebab kelangkaan dan kenaikan harga gula.
BACA JUGA:Ingin Majukan Kota Cirebon, Reza Mansyur Daftar Calon Wali Kota dari PDI Perjuangan
BACA JUGA:Bupati Imron Lantik Ribuan Pegawai P3K di Lingkungan Pemkab Cirebon
BACA JUGA:Ingin Majukan Kota Cirebon, Reza Mansyur Daftar Calon Wali Kota dari PDI Perjuangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) juga mulai memimpin rapat mengenai peta jalan pergulaan.
"Saya sudah ke Kemenko, sekarang ada rapat gula di sana mengenai roadmap pergulaan. Sekalian ngobrolin ini (harga gula) karena sudah mulai ada kelangkaan tapi penanganannya ada di Bapanas," kata Isy.
Namun demikian, Isy menegaskan bahwa ketersediaan stok gula di dalam negeri masih relatif aman, apalagi pada Mei 2024 sudah memasuki musim giling tebu.
BACA JUGA:Selain Larangan Bermain 2 Kali, Segini Denda Ramadhan Sananta
BACA JUGA:Pelatih Australia Frustrasi Hadapi Indonesia, Ini Katanya
Berdasarkan catatan Kemendag, stok gula di BUMN dan swasta lebih dari 330 ribu ton. Isy menyebut, jumlah tersebut cukup untuk satu bulan.
"Ketahanan stok itu kan 1,5 bulan, hampir dua bulan. Jadi cukuplah itu stoknya," ucapnya. (*)