Tidak hanya itu, Pegi juga membantah telak melakukan pembunuhan Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 di sekitar jalan Perjuangan Kota Cirebon.
BACA JUGA:300 Meter Bendera Merah Putih Membentang di Kirab Pancasila 2024
BACA JUGA:370 Taekwondoin se-Cirebon Raya Berlaga di Merdeka Championship 2024
"Saya tidak melakukan pembunuhan itu. Saya rela mati," ungkapnya.
Pernyataan Pegi di depan sejumlah wartawan membuat publik tambah ragu dengan status sebagai tersangka yang telah ditetapkan oleh pihak kepolisian.
Kartini, ibu kandung Pegi, juga yakin bahwa anaknya bukan pelaku kejahatan keji yang terjadi 8 tahun lalu.
"Anak saya tidak salah apa-apa dalam kasus ini. Kenapa anak saya jadi tersangka?" ujarnya sambil menahan isak tangis, Minggu (26/5/2024).
Hal ini membuat semakin banyak orang yang berspekuliasi bahwa Pegi merupakan korban salah tangkap polisi.
Menanggapi hal ini, tim kuasa hukum keluarga Vina yang diwakili Reza Pramadia mengungkapkan, bahwa hal itu nanti bisa dibuktikan di pengadilan.
Menurutnya, semua orang berhak berpendapat. Namun untuk membuktikannya ada pada ranah pengadilan. Reza sendiri mengatakan, bahwa pihaknya percaya kepada polisi yang menangani kasus ini.
Terlebih lagi, kasus pembunuhan Vina dan Eky sudah menjadi sorotan publik secara nasional.
"Nah, memang sah-sah saja siapa pun bilang salah tangkap," kata Reza kepada wartawan, Minggu (26/5/2024).
"Tapi, nanti pembuktiannya di pengadilan. Kita tidak berbicara jauh ke ranah itu. Itu ada tempatnya tersendiri untuk pembuktian kalau memang diduga salah tangkap," imbuhnya. (*)