Pengelolaan Masjid Belum Optimal

Jumat 28-02-2014,12:24 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*Kemenag Berharap Masjid Bisa Mengembangkan Ekonomi Umat CIREBON- Sebagai salah satu kota yang mewarisi peninggalan dari para wali, Kota Cirebon memiliki banyak masjid yang berdiri. Namun pengetahuan masyarakat dalam mengelola sebuah masjid dirasakan masih sangat kurang. Hal inilah yang coba dibenahi oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon. Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Cirebon Drs H Yasin MPdI mengakui pengelolaan masjid masih belum berjalan optimal. Walau belum menyeluruh, Yasin menyebutkan pihaknya telah melakukan pelatihan pengelolaan masjid. \"Kita terus membenahi hal ini agar para pengurus DKM memiliki ilmu untuk bisa mengelola masjid agar lebih baik, terutama untuk pembinaan administrasi,\" tukasnya kepada Radar, kemarin. Ia menyebutkan, selama ini para pengurus masjid berusaha untuk mengaktifkan masyarakat agar bisa terus melaksanakan salat lima waktu. Selain itu, mereka juga bisa mengatur jadwal imam dan khutbah setiap hari jumat maupun pada salat rawatib. \"Ke depan peran pengurus masjid harus ditingkatkan. Masjid ini harus bisa mengembangkan potensi ekonomi umat, salah satunya dengan koperasi atau baitul maal,\" ungkapnya. Ia mengaku menyambut positif mengenai program wali kota Cirebon yang akan memberlakukan sistem koperasi berbasis RW yang dikelola oleh para pengurus masjid. \"Kemenag tentu siap mendukung program tersebut,\" ucapnya. Konsep ini diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat kecil. Selama ini masyarakat kecil terbebani dengan sistem peminjaman yang memiliki bunga yang tinggi. Sehingga dengan adanya koperasi tersebut, masjid bisa mendorong mengembangkan perkonomian jamaah. Secara terpisah, Ketua DKM As-Salam H Hambali mengatakan bahwa masjid menjadi salah satu syiar yang harus dikelola dengan baik. Upaya itu harus dilakukan agar menghidupkan masjid sebagai sentral umat Islam. Apalagi dengan banyaknya tempat-tempat hiburan di Kota Cirebon, masjid menjadi salah satu oase yang bisa menjadi pencerahan di tengah-tengah hitamnya hidup di perkotaan. Seperti diketahui, kota wali ini sudah tumbuh menjadi salah satu kota metropolitan dengan gaya hidup perkotaan. Maka dari itu, diperlukan kerja dan kreativitas dari pengurus masjid agar masjid tidak ketinggalan dalam menarik simpati umat. Masjid bisa menjadi tempat menarik bagi para remaja. \"Misalnya saja bisa dipancing dengan kegiatan seni-seni yang islami serta bermusik dan bershalawat, seperti marawis. Itu bisa memfasilitasi dan mewadahi kegiatan remaja,\" tukasnya. Generasi muda, kata dia, hendaknya diarahkan kepada hal-hal yang baik. Maklum saja, proses mencari identitas diri ini harus dibimbing supaya tidak salah melangkah. Kota Cirebon, yang dijulukui sebagai kota wali ini harus bisa menciptakan suasana agamis. \"Pemerintah dan tokoh agama harus bersinergis untuk mewujudkannya sebagai kota wali, tidak hanya sebutan semata. Tapi nuansa sosial dan masyarakat juga tradisi keislamanya bisa dijalankan,\" katanya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait