Bahwa pengamalan sila tersebut, berlaku untuk semua rakyat Indonesia dan bukan bagi rakyat yang punya kuasa.
"Tuntutan dan harapan kami hari ini dan ke depannya kepada penegak hukum yang sedang bekerja, silahkan tunjukan kinerja kalian kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mempercayai Polri," paparnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Polri agar bisa secepatnya menuntaskan kasus tersebut dengan membeberkan kebenaran kepada publik.
Jangan sampai isu yang beredar di media sosial tentang membuat mosi tidak percaya kepada Kepolisian, betul-betul bisa terjadi.
"Jangan sampai taggar #buatapalaporpolisi terjadi," jelasnya.
Karena menurut Andre, sejauh ini belum ada keputusan dari pihak Kepolsisian yang mengarah kepada satu keputusan.
"Yang ada masih simpang siur ke sana sini, belum ada kepastian, dan masih adanya isu salah tangkap dan salah segala macam," ungkapnya.
Mereka menginginkan, proses hukum yang sedang berjalan segera cepat diselesaikan dan keadilan diberikan kepada seluruh masyarakat.
Adapun rumor yang beredar tentang salah tangkap, dirinya meminta ketegasan dari pihak kepolisian.
"Pesan kami di sini, ketika dia (Pelaku) memang sudah terbukti tidak bersalah, maka segeralah keluarkan SP3. Tetapi kalau memang terbukti bersalah, silahkan proses secara hukum," pintanya.
Dalam aksi tersebut, sejumlah aparat Kepolisian turun mengamankan jalannya aksi agar lalu lintas kendaraan tidak terganggu.
Sebelumnya, aksi simpati untuk Vina dan Eky, bakal dilakukan oleh sejumlah kelompok bermotor yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon.
Aksi simpati itu rencananya bakal dilakukan ratusan massa dari empat kelompok motor di Cirebon seperti XTC, GBR, Moonraker dan Konack.
Namun aksi tersebut ditunda. Dikonfirmasi radarcirebon.com, Alfiannas, Ketua XTC Kota Cirebon membenarkan aksi tersebut batal.
"Kita XTC Kota Cirebon ga jadi ikut mas," jawabnya singkat.
Begitupun yang disampaikan Dochi selaku pembina XTC Kabupaten Cirebon, juga mengatakan batal ikut aksi.