Untuk itu, Sabrina dikembangkan menggunakan Large Language Modelling (LLM) yang memungkinkan Sabrina mempelajari lebih banyak bahasa.
Kini, Sabrina mampu memahami hingga 8 bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Padang, dimana efisiensi Sabrina bahkan 12% lebih cepat untuk memahami pertanyaan atau perintah dalam bahasa daerah.
Tidak hanya dari sisi nasabah, AI juga dimanfaatkan BRI untuk meningkatkan operasional frontliners, yakni para customer service dan agen call center BRI. BRI memanfaatkan generative AI untuk mengorganisir knowledge dan menyajikannya dalam wujud mesin pencari yang disebut Working Instruction Search Engine (WISE).
Melalui WISE, frontliners cukup memasukkan pertanyaan atau keluhan nasabah di WISE, dan WISE akan memberikan solusi dan prosedur bagaimana merespon pertanyaan atau keluhan tersebut.
BACA JUGA:Lawan Jepang, Timnas Indonesia U-20 Kalah 4-1 di Toulon Cup 2024
BRI juga memamerkan robotic arm yang akan digunakan untuk cash processing management di regional office BRI.
Teknologi ini bertujuan untuk pengambilan dan penyetoran kembali, serta penyortiran uang tunai dalam operasional regional office, serta berguna untuk meminimalisir perbedaan dan selisih dalam proses tersebut.
Berbagai inovasi di bidang AI ini dikembangan oleh tim BRIBRAIN. BRIBRAIN merupakan pusat eksplorasi inisiatif AI (Prediktif dan Generatif) di BRI, termasuk penjajakan berbagai use case AI, membentuk standar dan tata kelola, serta mengembangkan talenta AI bagi BRI.