KESAMBI – Tampaknya tidak ada lagi sudut di muka bumi ini yang tidak tersentuh perkembangan teknologi. Dosen PPB UPI Bandung Prof Dr Uman Suherman AS MPd menegaskan, sudah selayaknya komputer di sekolah digunakan sebagai alat mengolah dan menyimpan data bimbingan konseling (BK) bagi para guru BK. “Komputer sebagai bagian dari produk IT, tidak hanya digunakan sebagai pengganti mesin tik, tapi juga alat mengolah dan menyimpan data para bimbingan konseling,” ujarnya, Selasa (25/1). Pemberian layanan dan kegiatan manajemen menjadi penting bagi BK, kata dia, sebagai bentuk dukungan sistem, komponen layanan tidak langsung. Khusus untuk kegiatan manajemen, berkait dengan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program dan pelaksanaan BK. “Satu di antara kegiatan manajemen yang penting adalah penyediaan instrumen dan fasilitas bimbingan konseling, berupa alat pengumpul data, penyimpan data yang di dalamnya ada komputer,” terangnya saat menjadi pembicara dalam workshop Manajemen Bimbingan dan Konseling Berbasis Teknologi, yang diikuti 150 guru BK se Wilayah Ciayumajakuning di Radiant Hall Untag Prima Perhotelan, Jl Perjuangan. Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Drs Oma Rustama MPd menyampaikan, berkaca perilaku pelajar sekarang dikaitkan pengunaan teknologi informasi, jika tidak memiliki etika maka akan berbahaya. Di sini diperlukan peran guru BK di sekolah, memberikan bimbingan penggunaan teknologi informasi yang baik bagi anak didiknya. “Soal pemanfaatan teknologi informasi plus internet yang beretika juga menjadi tugas guru BK memberikan pemahaman kepada siswa,” terangnya saat memberikan kata sambutan. Sedangkan Ketua Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (Abkin) Cabang Cirebon Darmaji SPd menyebutkan 3 tujuan digelarnya workshop ini. Pertama agar peserta memiliki wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan manajemen layanan bimbingan dan konseling, kedua mampu menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling secara professional sesuai kurikulum BK yang berlaku. Terakhir, memiliki wawasan yang memadai tentang kebijakan-kebijakan teknis pendidikan, khususnya pada penyelenggaraan BK di SMP, MT, SM, SMK maupun MA. “Kesemuanya tujuan itu sangat penting, karena perkembangan peserta didik tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial yang terus berkembang,” ungkapnya. Penyelenggaraan workshop juga dihadiri Rektor Prof Dr Drs H A Djalil Idris S MM dan Ketua Program D3 Perhotelan Untag Prima Drs Bambang Katjaswara. Adapun Ketua PPMB TA 2011-2012 Untag Prima, Riyanto Wibowo menyinggung program beasiswa Yayasan Prima Ardian Tana yang diberikan melalui Manajemen Perhotelan Untag Prima Cirebon. Belum lama ini telah direalisasikan program beasiswa tahun ajaran 2011-2012. Meliputi full scholarship (beasiswa penuh) dan half scholarship (beasiswa separuh). Untuk full scholarship, mahasiswa tidak perlu membayar uang kuliah selama 3 tahun. Dengan kata lain penerima akan memperoleh beasiswa senilai Rp30 juta rupiah atau 3 tahun kali Rp10 juta. Sedangkan half scholarship, beasiswa yang akan diterima sebesar Rp15 juta, atau 3 tahun kali Rp5 juta. “Beasiswa ini, kata dia, sebagai wujud konkrit merealisasikan misi mengembangkan sumber daya manusia di wilayah Ciayumajakuning,” terangnya juga di hadapan peserta workshop. Selain itu, tambah dia, Manajemen Perhotelan Untag Prima juga menyediakan dana talangan sebesar Rp6,5 juta per mahasiswa bagi calon mahasiswa yang akan mengikuti Program Sertifikat selama satu tahun. (hen/opl)
TIK untuk Olah Data BK
Rabu 26-01-2011,07:44 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :