Air Sungai Dadap di Desa Beberan Palimanan Menghitam

Selasa 04-03-2014,10:21 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Sungai Kedung Dadap yang berada di Desa Beberan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon kondisinya diduga mulai tercemar. Penelusuran radarcirebon.com sejak Senin hingga tadi pagi kondisi sungai tampak hitam pekat diduga akibat tercampur limbah. Sungai tersebut diduga mengalirkan limbah dari industri-industri pembuatan batu alam di wilayah Dukupuntang dan sekitarnya. Aliran sungai tersebut melewati beberapa wilayah di Kecamatan Dukupuntang dan Palimanan sampai bermuara ke laut lepas. Salah seorang warga setempat, sebut saja Ghoni (40) mengatakan sungai yang mengalir di wilayahnya memang sejak dahulu dijadikan tempat pembuangan limbah hasil olahan batu alam. \"Sungai ini sudah lama dijadikan tempat membuang limbah industri pembuatan batu alam\" katanya kepada radarcirebon.com (3/3). Selain terlihat hitam pekat dan kotor, air sungai tersebut dapat merusak lingkungan disekitarnya, seperti dapat mematikan tanaman maupun dapat mengakibatkan gatal-gatal bagi kulit, serta tentu saja tidak ada ikan yang bertahan hidup di sungai tersebut. Ghoni mengatakan, dahulu ia juga pernah bekerja di salah satu industri pembuatan batu alam di wilayah Dukupuntang. Ditambahkanya, ketika ia pernah bekerja di tempat tersebut, kebanyakan idustri-industri pengolahan batu alam membuang langsung limbahnya ke sungai. \"Limbah tempat saya bekerja dulu, memang langsung dialirkan ke sungai\" tambahnya. Ia juga mengatakan, tidak ada alternative lain untuk membuang sisa olahan batu alam tersebut selain langsung diteruskan ke sungai. Bahkan, hal itu memang lazim dilakukan oleh kebanyakan industri pengolahan batu alam. Ia hanya bisa berharap agar sungai tersebut dapat terawat dan jernih sehingga bisa dimanfaatkan untuk aktivitas warga seperti memancing, menggali pasir, bahkan bisa juga digunakan untuk mandi dan mencuci. Namun, ia juga memohon kepada pemerintah daerah untuk dapat mencarikan solusi agar tidak sampai mematikan industri pengolahan batu alam yang sudah turun temurun itu.(srp)

Tags :
Kategori :

Terkait