Bahkan, seorang warganet menuding bahwa orang-orang yang mengusulkan dan menyetujui nama aplikasi ini adalah orang-orang asing yang tidak mengenal budaya Indonesia.
BACA JUGA:Terjadi di Kota Cirebon, Retribusi Pedagang Pasar Bakal Naik, Simak Penjelasan Pj Walikota
"Pepew itu bahasa minang kasar yang arti nya kemem/ikup," ujar pemilik akun @A zra.
"Tapi pengucapannya beda. kalau bahasa minang pengucapannya e nya sama kaya "pesta". kl cirebon pengucapan e nya kayak "penuh"".
"Saya yakin, seluruh jajaran pemda Cirebon ini orang asing semua.. jadi harap maklum tidak paham dg istilah istilah budaya di Indonesia" tulis akun @Capt.Wahyu Baskara
"Haha padahal banyak kosa kata lain", kata @Hefil.arj.
BACA JUGA:Pasar Batik Trusmi Telantar, Sepi dan Seperti Mati Suri, RDC: Hanya Menggugurkan Kewajiban?
"Penyakit nama aplikasi atau online sistem di pemerintahan, pasti awalan si, padahal gak harus gitu ngasih nama", ujar @xixixingakak.
"Itu 1 kantor ga ada yang komplen dulu apa gimana dah, masa dah di launching baru rame gini". tulis akun @suka_nyarikesalahan
"Guwe buat website sendiri dah besok namanya "SIJEMBUD", cetus akun @Dun-Cuo.
"Tapi kalo orang Sulawesi lain lagi maknax... g ada kata yg lain yah??" ujar @ninisoleman.
Apa Itu SiPEPEK?
SiPEPEK sejatinya aplikasi yang berpihak pada warga kurang mampu di Kabupaten Cirebon.
Aplikasi ini adalah hasil inovasi Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Dra Indra Fitriani MM mengatakan, penamaan aplikasi SiPEPEK sejatinya sebagai implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024.
Di mana dalam tujuan kedua, mewujudkan manusia berkualitas.