Kampung Pengawasan Partisipatif Dibentuk untik Cegah Perpecahan, Kayuwalang Jadi Pilot Project

Selasa 16-07-2024,08:00 WIB
Reporter : Azis Muhtarom
Editor : Moh Junaedi

"Upaya untuk meningkatkesadaran untuk mencegah terjadinya potensi pelanggaran pemilu maupun tindakan-tindakan yang berpotensi perpecahan di masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA:Seluruh Sekolah di Kota Cirebon Gelar MPLS 2024, Kadisdik: Berjalan Lancar

BACA JUGA:Repdem dan Kaum Muda Siap Jadi Garda Terdepan Menangkan PDI Perjuangan di Pilkada Kabupaten Cirebon

Misalnya, seperti diketahui setiap menjelang Pemilu maupun Pilkada, mulai marak penyebaran hoax, black campaign, politisasi sara, sentimen agama dan semua tindakan lainya yang bisa menyulitkan perpecahan di masyarakat.

"Potensi perpecahan ini, bisa dicegah dengan membentuk komunitas di lingkungan terkecil masyarakat, yang punya kesadaran untuk menyampaikan edukasi dewasa dalam bedemokrasi. Karena berbeda pilihan itu lumrah, tapi tetap jaga kebersamaan," sebutnya.

Sehingga, pihaknya berpesan kepada masyarakat di kampung pengawasan ini, apabila menemukan tindakan yang berpotensi pelanggaran Pemilu maupun menyulut perpecahan, agar bisa meredam serta segera berkoordinasi dengan keamanan yang aparatur yang berwenang.

Ketua Bawaslu Kota Cirebon Devi Siti Sihatul Afiah MPd mengungkapkan, Kelurahan Karyamulya memiliki pesantren yang cukup banyak. 

BACA JUGA:Persib Bandung Panaskan Mesin di Piala Presiden 2024, 2 Pemain Asing Diragukan Tampil

Dipilihnya ponpes al-fatih ini karena lokasinya berada di pertengahan kampung. Sehingga, dipercaya bisa mencegah dan meredam potensi pelanggaran dan perpecahan.

"Masyarakat juga punya peran penting untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu. Bukan hanya nihil pelanggaran, tapi nihil perpecahan."

"Suksesnya pemilu ini, bukan hanya karena Bawaslu dan KPU saja. Justru dengan personil terbatas, kesuksesan pemilu memerlukan peran partisipasi masyarakat," imbuhnya. (azs)

Kategori :