Unggahan Belasungkawa ke Almarhum Ismail Haniyeh Dihapus, Anwar Ibrahim Ngamuk ke Meta

Kamis 01-08-2024,21:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

KUALA LUMPUR, RADARCIREBON.COM - Ucapan belasungkawa atas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dihapus oleh Meta, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ngamuk.

Meta yang notabene perusahaan yang menaungi aplikasi media sosial (medsos), Instagram, Facebook dan WhatsApp menghapus secara sepihak unggahan ucapan belasungkawa Anwar Ibrahim.

BACA JUGA:Aduh Kaget! Dengar Bunyi dari Arah Belakang, Sopir Hilang Kendali, Mobil pun Terjebak di Parit Jalan Gronggong

BACA JUGA:Dua Pemulung Diajak Makan Bareng Kapolsek Talun, Ini Pesan yang Disampaikan

BACA JUGA:Polresta Cirebon Gelar Binrohtal dan Penyuluhan Kamtibmas Terhadap Anggota Geng Motor

"Meta sekali lagi bertindak biadab dan telah menghina perjuangan rakyat Palestina karena mereka menurunkan unggahan video serta ucapan takziah dan kritikan terhadap pembunuhan Almarhum Ismail Haniyeh yang saya unggah" ungkap Anwar Ibrahim melalui akun Instagram resminya, yang dikutip radarcirebon.com, Kamis 1 Agustus 2024.

"Sungguh tidak masuk akal apabila ucapan belasungkawa untuk menghormati seorang pejuang yang berusaha memerdekakan tanah airnya daripada kezaliman dan penderitaan dianggap sebagai pesan yang berbahaya."

BACA JUGA:Pilkada Majalengka 2024 Berpotensi Lawan Kotak Kosong

BACA JUGA:Modal Sendiri, 10.001 Bendera Merah Putih Penuhi Gedung Naskah Linggarjati

BACA JUGA:Dukung Sektor Pertanian di TMMD, Kodim 0620 Cirebon Luncurkan Program Pipanisasi 500 Meter di Desa Kubang

"Peringatan tegas saya terhadap Meta - jangan mau jadi pengecut dan mau jadi budak rezim zalim Zionis Israel!" pungkas Anwar Ibrahim.

Pada Rabu 31 Juli 2024, Hamas mengonfirmasi bahwa Haniyeh telah dibunuh dalam serangan Israel di kediamannya di Teheran setelah ia menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih Masoud Pezeshkian.

BACA JUGA:Dukung Sektor Pertanian di TMMD, Kodim 0620 Cirebon Luncurkan Program Pipanisasi 500 Meter di Desa Kubang

BACA JUGA:Menyingkap Akar Politik Paternalistik di Indonesia: Sebuah Tantangan Bagi Demokrasi

BACA JUGA:Sidang PK Saka Tatal Berakhir, Farhat Abbas dan Kliennya Bilang Begini, Apa Keputusannya?

Kategori :