Ia merasa sangat bangga karena Jesslyn berhasil meraih medali di kejuaraan bergengsi di dunia.
Fredi tidak menampik bahwa putrinya sering menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer, hingga lima hingga enam jam sehari.
Sebelum mengikuti event dunia ini, Jesslyn awalnya mengikuti Olimpiade Sains Komputer (OSK), kemudian lolos ke Olimpiade Sains Pendidikan (OSP), dan akhirnya meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Dari situ, ia diundang untuk mengikuti pelatnas oleh Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI).
Setelah lolos pelatnas, Jesslyn mengikuti pelatnas EGOI dan menjalani empat tahap seleksi.
“Dari tahap 2 dan tahap 3, dipilih dua orang, termasuk Jesslyn dari Cirebon dan satu lagi dari SMA Al Azhar Jakarta,” pungkasnya. (abd/adv)