SUMEDANG, RADARCIREBON.COM - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan berbagai LPK pelatihan program magang ke Jepang.
Bentuk kerja sama tersebut dilakukan dengan menggelar program Pelatihan Bahasa dan Budaya Jepang Tahun 2024.
Program ini bagian dari pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja yang berlangsung selama enam bulan dan diikuti 120 peserta.
BACA JUGA:Kaesang Berikan Langsung Rekom PSI untuk Calon Wali Kota Cirebon ke Eti Herawati
BACA JUGA:Pejabat Pemkab Kuningan ke Mana? Relawan di Gedung Naskah Linggarjati Minta Ditengok
BACA JUGA:Tekan Angka Kecelakaan, PT KAI Daop 3 Cirebon Tutup 11 Perlintasan Sebidang
“Pelatihan ini sagat penting dan strategis. Untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten, profesional dan berdaya saing tinggi itu perlu dilakukan pelatihan.”
“Saat ini dilakukan pelatihan yang spesifik yaitu bahasa dan budaya Jepang untuk bekerja di Jepang,” kata Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Yudia Ramli saat membukan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans, Senin 5 Agustus 2024.
Menurutnya, supaya para tenaga kerja bisa diterima dengan baik di Jepang maka dilatih disini tentang bahasa dan budayanya.
BACA JUGA:Pengamat: Kota Cirebon Harus Dipimpin oleh Kepala Daerah yang Berjiwa Entrepreneur
BACA JUGA:Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara
BACA JUGA:Stylo Club Bandung Gelar Touring ke Pantai Cemara Cianjur
“Pemerintah hadir untuk menurunkan angka pengangguran yang dari tahun ke tahun terus menurun karena Dinaskertrans melakukan sinergi dengan LPK, sekolah, dunia usaha, pimpinan pondok pesantren dan para orang tua. Mohon doa dan dukungannya dari orang tua supaya anak-anak nya sukses,” kata Yudia.
Dikatakan Yudia, program ini sangat strategis karena mengurangi angka kemiskinan. "Jadi pengaguran itu bisa menyebabkan kemiskinan. Makanya supaya dia bekerja peluang-peluang kesempatan kerja ini dibuka. Tugas dari Disnakertrans ini melatih dulu para pencari kerja. Bagimana angka pengangguran di Kabupaten Sumedang semakin hari semakin tidak ada,” ujar Yudia.
Yudia meminta Disnakertrans mempunyai jejaring yang bagus supaya bisa membuka peluang pelatihan yang banyak.
BACA JUGA:Imam Masjid di Kuningan Meninggal Dunia Dalam Keadaan Sujud
BACA JUGA:Pj Wali Kota Cirebon Terima Kunjungan Balai Besar POM Bandung
“Saya harap Disnakertrans mempunyai jejaring yang bagus. Kalau sekarang para peserta 120 orang ke depannya bisa mencapai ribuan orang untuk pelatihan ini”pungkasnya.
Kepala Bidang Pelatihan dan Vokasi dan Produktivitas Disnakertrans Kabupaten Sumedang, Irma Dewi Agustin menyebutkan, para peserta pelatihan telah melalui tahapan seleksi secara transparan secara selektif.
“Peserta diseleksi mulai tes fisik, matematika dasar, bahasa Jepang dan tes psikologis. Tes psikologi supaya mentalnya bagus karena bekerja di negara yang etos kerjanya tinggi," kata Irma.
BACA JUGA:Bareskrim Polri Turun Tangan, 7 Terpidana Kasus Vina Diperiksa di Bandung Terkait Aep dan Dede
BACA JUGA:Jadwal Sumpah Pocong Saka Tatal dan Iptu Rudiana
Disnakertras bekerja sama dengan beberapa lembaga pelatihan kerja (LPK), LPK MGP, LPK Matahari Perdana, LPK Kyoumei Nihongo Center dan LPK Fuji Sukses Mandiri Nusantara.
"Kami pilih LPK berdasarkan kerjasama yang baik. Pelatihan ini supaya peserta mempunyai kompetensi sehingga ketika di Jepang mereka mempunyai daya saing dan siap bekerja," kata Irma. (*)