Setiap kali peserta gagal, penonton langsung bersorak mengikuti gerakan khas lomba itu. "Seru seru, tapi kalah," kata Euis, salah satu peserta yang berulangkali ikut lomba.
Terpisah, Ketua Payung Suci, M Danny Djaelani mengungkapkan, kegiatan sore itu juga digelar sebagai wujud kebersamaan dan kekeluargaan.
Tidak hanya bagi komunitas warga Sumedang yang bermukim di Cirebon, melainkan masyarakat secara umum. (*)