RADARCIREBON.COM - Para ilmuwan baru-baru ini berhasil menciptakan sebuah mikroskop tercepat di dunia yang bahkan mampu menangkap gerak electron.
Perangkat baru dan versi terbaru mikroskop ini bernama mikroskop electron transmisi yang mampu menangkap gambar electron yang sedang terbang dengan cara menembaknya dengan kecepatan gelombang electron sebesar sepersejuta detik.
Ini merupakan sebuah penemuan yang luar biasa karena mikroskop electron mampu menangkap kecepatan obyek sekitar 2000 kilometer perdetik, dan mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 18,4 detik.
Dengan menggunakan mikroskop electron yang merupakan penemuan terbaru ini diharapkan para penemu dapat dengan mudah melihat dan menangkap partikel-partikel kecil tersebut hidup ataupun terbang bebas.
BACA JUGA:Hasil Liga Inggris: Chelsea Ditahan Imbang Crystal Palace, Rugi Sudah Jor-joran?
BACA JUGA:Kira-kira Apa Dampaknya Terhadap Manusia Kalau Rotasi Inti Bumi Sampai Bergerak Melambat
Para peneliti menerbitkan terkait dengan penemuan mikroskop electron mereka di jurnal Science Advances pada tanggal 21 Agustus.
"Mikroskop elektron transmisi ini seperti kamera yang sangat kuat di ponsel pintar versi terbaru; ini memungkinkan kita untuk mengambil gambar hal-hal yang sebelumnya tidak dapat kita lihat - seperti elektron,"ujar seorang penulis utama bernama Mohammed Hassan, dia adalah seorang profesor fisika dan ilmu optik dari University of Arizona, dikutip dari Live Science.
"Dengan mikroskop ini, kami berharap komunitas ilmiah dapat memahami fisika kuantum di balik perilaku elektron dan bagaimana elektron bergerak,"ujar Mohammad Hassan.
Bagaimana kadar electron bisa mengatur dan mengatur ulang diri mereka sendiri di dalam kadar atom dan kadar molekul itu merupakan pertanyaan penting dalam dunia kimia dan fisika.
BACA JUGA:Hasil Indonesia vs Korea Selatan, Garuda Nusantara Takluk 0-3
BACA JUGA:Tradisi Saptonan di Kuningan, Ada Pendekar Berkuda dan Lomba Panahan Tradisional
Tetapi sifat lincah dari partikel-partikel kecil ini tentunya akan menjadi sangat sulit untuk dipelajari.
Untuk menciptakan waktu eksposur yang mampu menangkap pergerakan electron, para ilmuwan mengembangkan metode gelombang kecil attoseccond (atau 1X10^-18 detik) pada awal tahun 2000 – an.
Ini merupakan sebuah inovasi yang sangat membanggakan mangkanya para ilmuwan pun mendapatkan penghargaan berupa Hadia Nobel Fisika pada tahun 2023.