Maka dari itu para peneliti pun mencari 309 wanita dengan rentang usia antara 18 tahun hingga 49 tahun yang tinggal di 11 wilayah di negara tersebut yang dinyatakan sebagai wilayah yang paling parah yang terkena gempa.
Mereka diminta untuk melaporkan efek fisik dan mental yang mereka rasakan setelah peristiwa gempa besar yang terjadi pada 9 bulan lalu tersebut.
Dari hasil penelitian tersebut 44,8 persen wanita mengalami fase menstruasi yang tidak teratur setelah peristiwa gempa besar yang pada 9 bulan lalu tersebut di negara turki.
Selain itu juga, terdapat sekitar 22,7 persen wanita yang mengikuti penelitian mengidap gangguan stress pasca trauma (PTSD), yang diduga ada kaitannya dengan gangguan menstruasi mereka.
BACA JUGA:Dispusip Gelar Kursus Bahasa Asing Gratis
Ptsd dapat dipicu oleh peristiwa traumatis tunggal contohnya seperti bencana gempa bumi.
Hasil penelitian ini menjadi peringatan bagi para penyedia layanan kesehatan untuk bisa lebih memperhatikan dampak psikologis dan fisik yang diakibatkan dari bencana alam terhadap kesehatan wanita.
Terutama dalam masalah konteks reproduksi wanita. (*)