RADARCIREBON.COM - Rudi Priadi, peternak ayam dari Cilimus, Kabupaten Kuningan ini tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya.
Berkat pasokan listrik dari PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cirebon ke kandang peternakan ayamnya, usahanya semakin meningkat. Operasional kandangnya kian efisien dan lebih ramah lingkungan.
“Sejak panen 3 bulan terakhir ini, saya dapat menikmati hasil kerja keras yang selama ini saya impikan,” ungkap Rudi.
Pemilik peternakan ayam berjumlah 15 ribu ekor ini mengakui, program Electrifying Agriculture PLN telah membantunya bisa membuat kandang yang tertutup atau closed house dan membawa dampak positif terhadap usaha peternakan ayam yang dikelolanya itu.
BACA JUGA:7 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tegalgubug Cirebon
Dengan sistem closed house, Ia dapat meningkatkan kualitas produk dan mengelola usahanya dengan lebih efisien.
“Sebelumnya saya menggunakan kandang yang konvensional. Sekarang ini saya membangun kandang tiga lantai dengan kerangka besi dan tertutup,” terangnya.
Dalam mengelola peternakan ayam closed house, kestabilan suhu menjadi faktor penting untuk menjaga kualitas ternak. Untuk menjaga suhu kandang, diperlukan peralatan elektronik seperti kipas blower dan penghangat atau heater.
“Pada sistem kandang closed farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan blower dan heater. yang digunakan mengatur sirkulasi udara dan suhu kandang. Dengan suhu dalam closed house yang lebih terkendali ini, pertumbuhan ayam bisa lebih optimal, sehingga produktivitas meningkat,” ujar Rudi.
BACA JUGA:Ada Vaksin Rabies Gratis dari DKP3 Kota Cirebon, Pet Parents Pegambiran Harmoni Merasa Terbantu
Selain itu dibandingkan cara konvensional, kandang ayam modern ini lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan bau, sehingga lebih nyaman bagi masyarakat sekitar.
Adanya pasokan listrik dari PLN ini juga dapat membantu para peternak lebih efisien. Jika menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower dan penghangat ruangan, dibutuhkan sekitar 3.700 liter solar atau setara sekitar Rp 19 juta per bulannya dengan asumsi harga solar Rp 5.150 per liter.
Sedangkan dengan menggunakan listrik, dalam 4 bulan terakhir Rudi hanya mengeluarkan biaya rata-rata sekitar Rp 3,7 juta untuk operasional peternakan kandang tertutupnya.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cirebon, Imam Ahmadi menyatakan kesiapan PLN mendukung para peternak ayam dengan memberikan listrik yang handal melalui program Electrifying Agriculture.
BACA JUGA:Martabak Legit Group Buka Gerai Baru di Cirebon, Banyak Pilihan Rasa dan Topping Berlimpah.
“Program Electrifying Agriculture adalah komitmen kami untuk mendukung para pengusaha di bidang agrikultur, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan. Program ini juga sebagai upaya PLN dalam mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,“ terang Imam.
Di Bandung, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia mengatakan, PLN berkomitmen untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Salah satunya dengan terus meningkatkan jumlah petani dan peternak yang merasakan manfaat program tersebut.
“Untuk menciptakan iklim industri peternakan modern, PLN berkomitmen memberikan dukungan pasokan listrik kepada para pelaku usaha peternakan sebagai mitra bisnis,” ungkap Susiana. (cep)