Selain itu, persoalan serius lainnya adalah tawuran pelajar dan tren tawuran konten di kalangan remaja. Peroslaan ini semakin mengkhawatirkan.
BACA JUGA:Penyesuaian Tarif Tol Cipali Oktober 2024, Kapan Mulai Berlaku?
BACA JUGA:2 Pengedar Sabu-sabu Asal Kuningan Ditangkap di Sumber Kabupaten Cirebon
Perlu adanya sinergi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua dalam membangun kesadaran moral dan etika di kalangan generasi muda.
"Kami perlu merancang program yang lebih efektif dalam pendidikan karakter serta memberikan ruang kreatif yang positif bagi anak muda, sehingga mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif seperti tawuran," katanya.
Ia juga siap mendukung berbagai upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Saya berkomitmen untuk membantu Kabupaten Cirebon dalam menangani permasalahan ini dengan kebijakan yang tepat sasaran dan kolaboratif," tuturnya.
Selain itu, pihaknya berkomitmen melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh Gubernur sebelumnya, Ahmad Heryawan atau Kang Aher.
Terutama yang berkaitan dengan pendidikan di pesantren, yakni program Seribu Kobong dan RKB (Ruang Kelas Baru).
"Program ini pernah dijalankan di eranya Kang Aher. Program itu pun akan diteruskan dan dikembangkan ketika mendapatkan kepercayaan dari masyarakat di Pilgub November mendatang," imbuhnya. Ia menambahkan, pesantren adalah bagian penting dari Jawa Barat, dan pada masa Kang Aher, ada banyak program untuk mendukung pendidikan di pesantren. Saya berkomitmen untuk melanjutkan program tersebut bahkan memperluasnya ke kampus-kampus," tandasnya.
Dia juga menyoroti pentingnya memberikan beasiswa kepada santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Banyak santri yang memiliki potensi untuk kuliah, namun terkendala biaya. Ke depan, kita akan memperbanyak beasiswa bagi mereka," pungkasnya.