JAKARTA - Manuver Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Priyo Budi Santoso yang menyinggung pencapresan Ketua Umum Aburizal Bakrie membuat internal beringin gerah. Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham meminta Priyo untuk berkonsentrasi pada pemenangan pemilu partai dan daerah pemilihannya. Idrus tidak sependapat dengan pernyataan Priyo bahwa perlu ada evaluasi pencapresan Ical -sapaan akrab Aburizal- jika raihan suara Partai Golkar setelah pemilu legislatif tidak mampu menyentuh angka 20 persen. “Sebagai Sekjen dan ketua harian (Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu Partai Golkar), saya mengimbau Mas Priyo supaya berfokus pada dapilnya biar menang lagi,” ujar Idrus di kantor DPP Partai Golkar, kemarin (14/3). Menurut Idrus, aktivitas Priyo yang juga wakil ketua DPR belum maksimal di tingkat dapil. Idris mendapat laporan bahwa Priyo jarang turun ke dapil di Jawa Timur I (Surabaya, Sidoarjo, Red), termasuk saat reses yang berlangsung sekarang. “Mas Priyo selama reses ke mana. Malu dong nanti kalau wakil ketua DPR tidak menang. Yang malu bukan Mas Priyo, tapi Partai Golkar,” katanya. Idrus juga mengingatkan Priyo untuk tak main-main menjelang pileg. Kalaupun Priyo terlalu percaya diri untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden (pilpres) nanti, Idrus menyarankan dia untuk melanjutkan perjuangannya setelah pileg. “Mas Priyo kalau GR (percaya diri yang berlebihan) mau jadi cawapres, saya imbau setelah pemilu lah. Jadi, fokuslah pada dapilnya. Fokus pemilu lah, kalau mau ada permainan-permainan setelah pemilu, kita paham kok,” sindirnya. Sebelumnya, Priyo memang menyinggung adanya evaluasi pencapresan Ical sebagai capres pasca gelaran pileg. Jika hasil pileg Golkar dinyatakan menang, Ical tetap menjadi capres. Namun, jika beringin kalah, evaluasi bisa saja terjadi. “Kalau sebaliknya (kalah), segala sesuatunya bisa terjadi, apakah mengulang, mengalkulasi, dan melakukan langkah apa,” ujar Priyo, Kamis (13/3). (bay/c7/fat)
Kategori :