CIREBON, RADARCIREBON.COM -KPU Kabupaten Cirebon sukses menggelar debat perdana yang dilaksanakan, Sabtu (26/10), di Hotel Aston Cirebon. Debat perdana yang menghadirkan empat pasangan calon bupati dan wakil bupati itu berjalan lancar dan aman.
Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati SH mengatakan, agenda debat terbuka pasangan calon bupati dan wakil bupati ini sekaligus memberi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal visi misi serta program unggulan masing-masing kandidat.
“Alhamdulillah, debat pertama berjalan lancar dan penuh antusias. Debat ini juga menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk melihat secara langsung kualitas dan komitmen calon pemimpin yang akan memimpin Kabupaten Cirebon,” ujar Esya kepada Radar Cirebon, usai debat.
Menurutnya, di dalam debat ini masing-masing pasangan calon memaparkan program unggulan mereka serta beradu pandangan tentang arah pembangunan Kabupaten Cirebon ke depan.
BACA JUGA:BRI Property Expo Goes to Sinarmas Land: Miliki Hunian Idaman dengan Penawaran Menarik
Dengan format interaktif, masyarakat pun dapat menyaksikan langsung komitmen para calon dalam menjawab berbagai isu, kesehatan, pendidikan, tantangan revolusi industri 5.0 hingga investasi untuk kemajuan pembangunan Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, debat dengan tema Akselerasi Pembangunan Ekonomi dan Kualitas Sumber Daya Manusia Daerah untuk Kemandirian Cirebon yang Berkelanjutan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi antar paslon, tetapi juga memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.
“Kami berharap, melalui debat ini, masyarakat bisa lebih memahami dan menilai calon pemimpin mereka secara objektif, sehingga dapat memilih dengan bijak pada 27 November 2024 mendatang,” katanya.
Meski secara keseluruhan berjalan sukses, KPU Kabupaten Cirebon tetap akan melakukan evaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaan debat kedua yang dijadwalkan pada 20 November 2024.
BACA JUGA:Hadiri Peringatan Sumpah Pemuda di Bekasi, Begini Pesan Penting dari Ahmad Syaikhu
Salah satu poin evaluasi yang menjadi perhatian adalah permasalahan teknis seperti audio dan keberadaan layar monitor di luar venue yang tidak sesuai dengan ketentuan KPU.
“Evaluasi ini akan kami gunakan sebagai pembelajaran untuk memastikan bahwa debat kedua dapat berlangsung lebih baik, dengan tema tata kelola pemerintahan yang bersih dan inklusif,” tandasnya.
Namun, hingga kini KPU Kabupaten Cirebon belum memutuskan mengenai lokasi untuk debat kedua meski lokasi debat pertama dinilai sangat representatif.
“Untuk debat kedua mekanismenya secara umum dari mulai pembagian segmennya sama seperti debat pertama, karena aturan acuannya juga sama,” pungkasnya. (sam)
BACA JUGA:MMKSI Kembangkan Perangkat Lunak Terbaru Untuk Mitsubishi Motors Car Design Center di KidZania Jakarta