Ribuan Santri-Kiai Tolak Pembongkaran Teja Suar

Minggu 16-03-2014,11:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Ribuan santri, jemaah masjid dan para kiai sepuh dari kalangan Pesantren Babakan Ciwaringin menggelar aksi keprihatinan dengan melakukan istighoshah dan doa bersama di Masjid Teja Suar, Sabtu (15/3). Aksi ini digelar sekitar pukul 14.30 WB, sebagai bentuk keprihatinan atas polemik penjualan tanah dan bangunan Masjid Teja Suar akhir-akhir ini. Karena banyaknya massa santri yang mengikuti aksi ini, petugas dari Polres Cirebon Kota terlihat berjaga-jaga untuk mengamankan jalannya aksi. Tak hanya itu, aksi ini pun mencuri perhatian pengendara jalan. Sehingga, suasana lalu lintas di depan Masjid Teja Suar padat merayap. Pantauan Radar Cirebon, massa santri membagikan selebaran kertas bertuliskan “SaveTejaSuar” kepada para pengendara sebagai Gerakan Penyelamatan Masjid Teja Suar. Selain itu, mereka pun memasang spanduk serupa di depan halaman masjid. Intinya, menolak pembongkaran Masjid Teja Suar dan mengembalikan Teja Suar sesuai fungsi dan kegunaannya sebagai tempat ibadah. Jalanya aksi berlangsung damai. Sebelum melakukan istighosah bersama KH Azka Hammam selaku pemimpin Ponpes Assalafi Babakan Ciwaringin mengajak seluruh umat Islam untuk menjaga masjid. Hal ini sesuai dengan petatah petitih dari Kanjeng Sunan Gunung Djati. \"Ingsun Titip Tajug lan Farkir Miskin, ini harus dipegang hingga kini,\" katanya. \"Titip masjid ini supaya jangan dirusak, karena tempat ini akan menjadi roudhotul jannah, kebun kita di surga,\" ucapnya. Ia menyebutkan, hendaknya seluruh tokoh agama bisa duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas polemik tersebut. \"Tokoh agama bisa diatur saja bagimana baiknya, begitu keinginan kami seindonesia,\" ungkapnya. Meski tidak setuju dengan pembelian tanah dan Masjid Teja Suar. Hammam pun menginginkan agar para ulama dan masyarakat bisa menjaga Cirebon dari perbuatan merusak, supaya menciptakan suasana sejuk dan damai. Dengan demikian, masyarakat bisa beribadah secara tentram. Ini juga untuk menjaga Cirebon sebagai kota wali. Di lain sisi, Hammam juga meminta untuk menjadikan tanah dan Masjid Teja Suar sebagai wakaf. Hal ini bertujuan untuk kemashlahatan ummat Islam. Setelah memberikan petatatah petitih. Hammam memimpin jemaah yang didominasi para santi beristighosah dan berdoa bersama. Jemaah Masjid Teja Suar pun banyak yang mengikuti jalannya acara. Aksi istighosah ditutup dengan doa bersama. Istighosah sendiri selesai sekitar pukul 16.15. Setlah menggelar istighosah mereka pun menunaikan shalat asar berjamaah. (jml) FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON

Tags :
Kategori :

Terkait