Kewafatan Sunan Gunung Jati tidak membuat rencana Datuk Pardun untuk membunuh Sultan Cirebon batal, ia tetap mempersiapkan diri untuk membunuh Sultan.
Suatu ketika Panembahan Ratu yang hendak melakukan ziarah ke makam leluhurnya di hadang di tengah-tengah jalan oleh Datuk Pardun, dengan segala upaya Datuk Pardun terus merangsek menerobos iring-iringan Sultan agar sebisa mungkin dapat membunuh Panembahan Ratu.
Usaha Datuk Pardun untuk membunuh Panembahan Ratu digagalkan oleh para pengawal Sultan yang dikenal sebagai para pengawal pilih tanding.
Datuk Pardun akhirnya tewas ditangan para prajurit pengawal Sultan selepas terlibat dalam pertempuran.
BACA JUGA:Atusias Masyarakat Lubuklinggau Terhadap KUR BRI Meningkat
Datuk Pardun kemudian dimakamkan di suatu tempat sebagaimana letak makamnya sekarang, yaitu di Jalan Siliwangi Kota Cirebon tepatnya di depan Pasar Keramat atau samping Bank bjb Kota Cirebon.
Diperkirakan Watu Celek sudah ada sejak tahun 1590-an atau abad ke-16 masa panembahan ratu. Batu tersebut sudah ada sekitar 400 tahun lebih.
Kabar yang beredar dikalangan masyarakat bahwa Watu Celek merupakan peninggalan Arya Wira Celek. Namun, banyak yang tak sependapat dengan itu. (Rindy Kartika Lapian)